header

Mengalahkan Rasa Takut, Menjadi Pembicara Andalan

Konten [Tampil]

Assalammualaikum warahmatullah wabaarakatuh

Pernahkah teman-teman mengalami yang namanya demam panggung? Sulit berbicara didepan umum? Pokoknya ketika ngomong didepan umum bukan cuma bibir yang bergetar tapi lutut juga ikut bergoyang. Nah mom Queen dulu pernah mengalami hal itu. Namun sekarang sudah tidak lagi, karena mom Queen berusaha untuk melawan dan mengalahkan rasa takut itu.
Bagi mom Queen berbicara mengenai apa yang menjadi pencapaian terbesar dalam hidup adalah ketika kita berhasil mengalahkan apa yang selama ini kita anggap paling menakutkan dalam hidup kita. Tema kali ini yang akan kita bahas adalah tentang mengalahkan rasa takut dan mengubahnya menjadi potensi diri. Bagaimana caranya? Baca sampai akhir ya.

Mengalahkan Rasa Takut, Menjadi Pembicara Andalan

Anak yang Pemalu

Terlahir sebagai anak kelima dari 7 bersaudara dengan personaliti yang biasa-biasa saja, mom Queen kecil tumbuh menjadi anak yang pemalu. Pemalu tapi bukan malu-maluin kok, meskipun pemalu tetapi memiliki catatan akademis yang lumayan. Peringkat 3 besar sejak SD hingga SMA kelas 2 selalu diraih. Namun, peringkat akademis ini menurun ketika dikelas 3 SMA mungkin saat itu persaingan mulai ketat karena ada gabungan dari siswa-siswi berprestasi dari kelas lainnya.

Mengalahkan Rasa Takut, Menjadi Pembicara Andalan


Teman-teman pasti ga tahu kan kalau aslinya mom Queen itu pemalu banget dan paling sering demam panggung. Pernah nih satu ketika pas SD ada pelajaran seni yang mengharuskan menyanyi didepan kelas. Wah itu rasanya seperti ketiban bongkahan batu yang besar sehingga membuat nafas sangat sesak dan jantung berdegup super kencang. Kalau boleh memilih sih mom Queen lebih baik menyelesaikan soal algoritma (eh zaman SD belum ada ya), teori pythagoras, mencari luas sisi bangun ruang atau mengarang 30 halaman dibanding harus menyanyi 5 menit seorang diri didepan kelas. Alhasil setiap pelajaran seni, kalau menyanyi lagu andalan yang dinyanyikan adalah lagu "Apuse". Kenapa lagu Apuse? Karena lagu ini sangat mudah dan super singkat, coba simak liriknya :
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Arafabye aswarakwar (2x)

Singkat banget kan? Cuma 4 baris! Nah jadi tampil dimuka umum adalah salah satu pe-er tersendiri bagi mom Queen. Ga bisa banget dan sesuatu yang paling dihindari. Pokoknya kalau bisa apa-apa mau jadi pelaku dibelakang layar saja. Tapi namanya juga bintang kelas (mulai sombong haha) pasti disuruh untuk tampil dimuka umum. Akhirnya meskipun dengan nada suara yang berat dan bergetar akhirnya mom Queen belajar juga tampil didepan umum. Karakter pemalu ini terus bertahan hingga lulus sekolah, walau dengan kadar yang sudah berkurang sedikit. Saat kuliah dan bekerja mulai sedikit demi sedikit bisa mengurai rasa malu tampil di muka umum namun rasa grogi dan demam panggung masih tetap bersemayam dalam diri hingga dewasa.

Bergabung dalam Komunitas MLM

Sekitar tahun 2008an mom Queen saat itu berusia 20an tahun (duh ketahuan tua nya) sempat berkenalan dengan dunia multi level marketing (MLM). Ternyata perusahaan MLM ini memiliki pelatihan personaliti dan public speaking yang sangat baik sekali. Jadi ada semacam sekolah kepribadian dari support system perusahaan  yang mengajarkan kita bagaimana menjadi seorang entrepreneur dan pembicara. Mulai dari cara berbicara (terutama public speaking), Cara bersikap bahkan berpakaian pun semuanya dipelajari. Singkat cerita akhirnya mom Queen bergabung dalam komunitas tersebut, dan mulailah mom Queen ditempa bagaimana cara mengurai "kekakuan" didalam diri ini. Menariknya dalam MLM ini setiap materi pembelajaran langsung disertai praktek dan penilaian. Mom Queen yang saat itu masih cupu bin culun banget, memiliki sebuah tekad untuk mengalahkan rasa takut yang selama ini menghantui. Yaitu rasa takut untuk tampil dimuka umum. Kemudian mulailah mom Queen mengikuti program pelatihan agar berani tampil dimuka umum.

Mengalahkan Rasa Takut, Menjadi Pembicara Andalan

Pertama Kali Menjadi MC

Setelah mengikuti beberapa kali sesi training personaliti, akhirnya mom Queen mulai bisa menguasai diri dan demam panggung ini. Ketika ada kesempatan untuk tampil, mom Queen mulai mencoba menjajaki untuk ambil bagian sebagai bentuk latihan dan menakar sejauh mana kemampuan didalam diri. Singkat cerita mom Queen mulai berani untuk mencoba berperan sebagai pembawa acara di setiap sesi sharing MLM ini. Diawali dengan mulai berani berbicara didepan orang dalam lingkup 3-10 orang. Kemudian naik lagi ke dalam lingkup yang lebih besar, berbicara didepan 20an orang. Semakin hari kepercayaan diri mom Queen mulai tumbuh. Terbesitlah niat didalam hati untuk menchallenge diri sendiri untuk bisa tampil didepan lebih banyak orang lagi.


Mom Queen pun menyampaikan kepada pelatih (kami menyebutnya trainer) untuk diberi kesempatan menjadi salah satu pengisi acara pada salah satu even perusahaan. Sang Trainer menyambut baik, mulailah mom Queen kembali di gembleng untuk bisa menjadi salah satu pengisi acara, saat itu diantara opsi yang diberikan antara persentasi atau MC, mom Queen memilih untuk menjadi MC. Pemikiran sih kalau MC ngomongnya sedikit eh ternyata salah, betul jika MC ngomongnya sedikit namun tampilnya lama. Alhasil pengalaman mom Queen menjadi MC didepan 30-40 orang untuk pertama kalinya diawali dengan suara gemetar dan berat. Tapi itu hanya terjadi di 15 menit pertama berikutnya mom Queen sudah bisa menguasai diri sendiri. Pengalaman pertama sebagai pembawa acara didepan 30-40 orang menurut trainer berjalan cukup baik. Dari sana mulailah mom Queen merasa ada kekuatan dan rasa percaya diri. Apalagi dukungan dari para trainer lain yang turut memberikan input positif dan berbagai masukan membuat mom Queen semakin yakin biasa mengalahkan rasa takut ini.

Ambil Bagian di Even Besar

Karena pengalaman pertama sebagai MC terbilang 'cukup' berhasil, sehingga menambah amunisi percaya diri. Mom Queen pun selalu berusaha untuk ambil bagian dalam setiap even perusahaan. Menariknya di perusahaan MLM ini setiap selesai tampil selalu ada tim koreksi yang siap memberikan masukan dan catatan atas performa kita dipanggung. Dengan seringnya mengambil bagian dalam setiap acara, ketika ada kesempatan tampil dengan audience lebih banyak lagi mom Queen selalu berusaha untuk berperan. Fokus utama saat itu adalah bisa mengalahkan rasa takut, rasa grogi didepan orang banyak. Kemudian kemampuan olah kata alias public speaking pun mulai diperbaiki, mom Queen meminta izin untuk menjadi presenter (pembicara) pada even yang dibuat perusahaan dengan audience lebih dari 100 orang.

Durasi presenter juga berkisar antara 45-60 menit. Ini semacam tantangan terbesar bagi diri sendiri, yang penting yakin saja. Kemudian mom Queen mantap untuk tetap mengambil bagian. Saat hari H tiba, mom Queen diingatkan kembali untuk santai, mengatur nafas dan tetap fokus. Hasilnya bagaimana? Dari 45-60 menit yang dialokasikan untuk presenter mom Queen sukses menyabet waktu terlama 90 menit! Sepertinya mom Queen terlalu enjoy berbicara, atau sudah mulai menemukan jati diri yang hilang haha.

Pembicara Andalan

Sejak saat itu, kemampuan public speaking , penguasaan panggung hingga ice breaking terus di pelajari. Semakin hari semakin belajar kemudian praktek di lapangan, membuat kemampuan public speaking mom Queen menjadi semakin mumpuni. Dan tak lupa, setiap habis sesi 'manggung' mom Queen selalu menghampiri sang Trainer untuk diberikan masukan dan koreksinya. Hasil catatan mereka sebagai bekal mom Queen menjadi pembicara berikutnya. Karena seringnya tampil baik sebagai MC ataupun Presenter membuat nama mom Queen mulai dikenal dilingkaran pembicara perusahaan. Ketika ada even besar dengan audience lebih dari 100 orang, mom Queen selalu menjadi kandidat untuk menjadi salah satu pengisi acara. Pencapaian terbesar ketika menjadi pembicara adalah berhasil membawa kan acara dengan penonton lebih dari 1000 orang dalam even yang digelar perusahaan MLM tersebut. Mom Queen juga pernah dikirim sebagai salah satu pembicara muda (saat itu masih usia 20an tahun) untuk sharing didepan 500an penonton dari berbagai kalangan profesi. Sebuah pencapaian yang secara pribadi sangat luar biasa. Dari seorang anak yang sangat pemalu, jangankan tampil berjam-jam didepan panggung, menyanyi 5 menit saja terasa sangat lama. Semua terjadi karena terbiasa, ala bisa karena biasa. Tidak ada yang tidak mungkin jika mau mencoba. 

__

Jadi kalau teman-teman menanyakan apa pencapaian tertinggi dalam hidup mom Queen? Mengalahkan rasa takut! Ya, mom Queen sudah berhasil membelenggu rasa takut yang selama ini selalu menghantui, memenjara sebuah kemampuan yang selama puluhan tahun ada didalam diri. Rasa takut sudah menutupi real power didalam diri, rasa takut sudah memenjarakannya, sehingga potensi yang ada tidak pernah keluar dan terasah. Namun kemauan yang keras dan tekat yang kuat untuk berani mencoba, maka rasa takut itu bisa dikalahkan. 

Menjadi pembicara adalah salah satu bukti bahwa mom Queen berhasil mengalahkan rasa takut itu. Meski belum bisa menjadi pembicara terkenal sekelas Merry Riana ataupun Sherly Annavita namun kemampuan olah kata didepan panggung mom Queen sudah bisa diadu, yang terpenting tidak malu-maluin lagi. Ada yang sama juga pernah mengalami demam panggung? Sharing dulu yuk. 

#BPNRamadan2021 

Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

Post a Comment