header

5 Cara Mendidik Anak 4 Tahun yang Susah diatur

Konten [Tampil]

Hi Moms!
Memiliki anak usia balita tentu bikin emosi naik turun kan? Saya pun demikian. Mempunyai tiga anak dengan dua balita yang usianya berdekatan, seperti mempunyai anak kembar. Tak jarang saya harus banyak mengelus dada seraya berdoa agar diberi kesabaran dalam membesarkan mereka.

anak 4 tahun

Banyak belajar dan membaca membuat saya ingin menjadi orang tua terbaik bagi mereka. Selain itu membagikan tips cara mendidik anak 4 tahun yang susah diatur adalah salah satu pelajaran penting dalam perjalananan karir keibuan saya.

Mengingat menjadi ibu adalah impian sekaligus ujian, maka mempelajari berbagai hal terkait parenting amatlah penting.


Fitrah Ibu adalah Menjaga dan Merawat Anak


Akhir-akhir ini media sosial dkejutkan dengan pemberitaan kekerasan terhadap anak selebgram oleh baby sitter. Menurut pengakuan sang Ibu, anak tersebut diperlakukan kasar selama lebih kurang satu jam. Kejadian ini diketahuinya dari rekaman CCTV kamar sang anak.

Saya tak dapat membayangkan betapa hancurnya hati seorang ibu menyaksikan rekaman tersebut. Saya yakin ada jutaan rasa bersalah yang hadir dalam dirinya. Dirinya bekerja keras membantu tugas suami mencari nafkah, namun tugas utamanya sebagai ibu tercederai dengan adanya kejadian begini.

Sebagai ibu yang pernah meninggalkan anak karena bekerja, saya menyadari perang batin ibu bekerja.
"kebutuhan setiap keluarga berbeda-beda" Itu pernyataan yang diucapkan oleh sang Ibu di depan awak media ketika sesi wawancara.

Ini adalah peringatan bagi kita semua bahwa fitrahnya Ibu adalah menjaga anak. Bahwa menjaga dan mendidik anak adalah peran orang tua, terutaman ibu karena ayah mencari nafkah. Tidak bisa digantikan pada orang lain. Apalagi pada asisten rumah tangga atau penjaga bayi yang baru kita kenal dalam hitungan satu atau dua hari.

Terlebih untuk anak yang sedang masa eksplorasi tinggi usia 2 tahun keatas. Label anak nakal. anak bandel kerap disematkan orang tua untuk anak yang susah diatur. Orang tua kandung saja kadang kewalahan menghadapi tingkah pola anak, apalagi orang lain yang tidak memiliki ikatan emosional.

Saya sangat mendukung ibu bekerja apalagi bisa berdaya, tetapi jangan sampai meninggalkan tugas utama menjaga dan mendidik anak. Jika ingin membantu keluarga, pilih yang sekira tidak melalaikan tugas kita sebagai ibu.

Jika sudah kejadian begini, setumpuk uang tak kan mampu menghapus rasa bersalah ibu pada anaknya. Saya harap, sang Ibu tetap memiliki kekuatan mental yang baik demi kebaikan dirinya dan sang anak.

Eksplorasi Anak Tinggi? Sabar ya Moms!


Moms, anak usia dibawah 5 tahun alias balita sedang dalam kondisi yang paling aktif. Dirinya sedang mengalami masa perkembangan otak yang signifikan. Struktur otaknya mengalami perkembangan sebanyak 85% hingga usia 5 tahun.

Sering disebutkan dalam beberapa buku bahwa periode emas tumbuh kembang anak adalah dari 0 hingga usia 6 tahun. Otak mereka diibaratkan seperti sebuah sponge yang mampu menyerap banyak informasi.

Anak-anak pada usia 4 hingga 6 tahun sudah menunjukkan sisi kemandirian mereka dengan melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya. Hal in kadang membuat orang tua kehilangan kesabaran. Tapi, justru di fase ini adalah fase krusial sebagai bekal kemandiriannya di usia dewasa. Bagaimana dirinya bertindak, berpikir, bergaul, hingga bertindak menghadapi suatu masalah.

Jadi, ketika saya mengalami masa-masa mulai kehilangan kesabaran, saya berusaha mengingat kembali pesan berikut ini.
Bayangkan diusia 0-6 tahun anak melalui periode sensitif dalam perkembangan otaknya. Setelah usia ini, anak-anak tidak akan tertarik lagi dengan mainan masa kecilnya. (Islamic Montessori 0-3 tahun, Zahra Zahira 2019)


Cara Mendidik Anak 4 Tahun yang Susah diatur


1. Berdoa minta kemudahan pada Allah SWT

Moms, tidak ada kekuatan yang lebih besar kecuali kekuatan Allah SWT. Sebelum melakukan berbagai cara mendidik anak 4 tahun yang susah diatur, terlebih dahulu mintalah pertolongan kepadaNYA. Laa hawla wal quwwata ila billah (Tidak ada daya upaya kecuali dari Allah SWT).

2. Beri Teladan yang Benar

Children see, Children do
Anak-anak adalah peniru ulung. Memberikan penjelasan panjang lebar belum tentu mereka pahami, Moms harus memberikan teladan yang benar pada mereka. Anak-anak cenderung lebih mudah mengikuti apa yang dilihatnya ketimbang melakukan apa yang diperintahkan.

Daripada saya sibuk menyuruh mereka disiplin melakukan ini itu, saya lebih senang memberi contoh langsung kepada mereka. Dengan perlakuan yang konsisten dan terus menerus, mata mereka akan melihat apa yang telah dilakukan orang tuanya.

3. Utamakan Jalur Komunikasi

Jalur komunikasi sejauh ini masih menjadi cara paling efektif dalam mendidik anak setelah memberi teladan. Maka beberapa cara komunikasi berikut bisa Moms terapkan pada anak.

a. Beri tahu dampak perbuataannya

Anak yang susah diatur cenderung tidak mengikuti perintah orang tua dan melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Dalam urusan anak usia balita, ketika mereka ingin melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan value keluarga atau meminta sesuatu yang berlebihan, maka Moms perlu mengalihkan perhatiannya terhadap hal tersebut.

Saya akan memberi contoh, ketika anak saya enggan mengenakan hijab ketika keluar rumah, maka yang saya lakukan adalah dengan mengutarakan dampak perbuatannya. Misalnya dengan mengatakan seperti ini:

"Kalau kamu nggak pakai hijab keluar rumah, maka aurat kamu akan terlihat oleh orang lain. Malu kan jadinya. Adik nanti dibilangin ihh maluuu...mau nggak?"

b. Jelaskan alasan dirinya harus melakukan sesuatu

Anak usia balita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Agar anak usia 4 tahun mau menuruti apa yang diperintahkan orang tuanya, mereka perlu diberi penjelasan. Beri penjelasan singkat yang dapat diterima akal mereka.

"Adik sekarang mandi ya, kalau nggak mandi nanti badan adik jadi gatal-gatal lho. Adik jadi nggak nyaman tidurnya."

"Kakak, boleh bantu bereskan mainannya? Biar kalau kakak butuh mainan ini lagi, nggak susah buat nyarinya"

Alasan-alasan yang kita berikan pada anak tentang mengapa mereka harus melakukan ini dan itu yang disertai dengan alasan yang logis menurut mereka, akan mudah membuat mereka mau menuruti apa yang Moms perintahkan

4. Jangan Hukum Secara Fisik Maupun Verbal

Jika sudah terlalu kesal karena anak-anak tidak menurut Moms mungkin mudah tergoda untuk mengeluarkan kata-kata kasar bahkan menghukum mereka. Sekali lagi, ketika Moms mulai tergoda melakukan ini, ingatlah pesan ini:

Anak kecil adalah anak kecil, mereka bukan orang dewasa yang bertubuh kecil. Bahkan akal mereka juga masih belum berkembang. Mereka melakukannya bukan mereka membangkang. Tapi karena akal mereka yang belum berkembang. Mereka hanyalah anak kecil yang senang bersenang-senang. Bukankah kita dulu pernah di masa mereka?"

Anak-anak bahkan belum bisa membedakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan orang dewasa terhadap mereka. Jika anak-anak di usia mereka sudah terbiasa dengan perlakuan kasar, di usia dewasa dia akan melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Bukankah ini menjadi lingkaran setan? Stop menghukum anak secara fisik dan verbal.

5. Turunkan Ekspektasi

Moms, apa sih yang membuat kita berpikir bahwa anak kita susah diatur? Apakah orang lain? Saya yakin enggak sih, itu karena label yang diberikan oleh orang tua sendiri. Orang tua yang memiliki ekespektasi tinggi terhadap anak kerap memberikan label negatif.

Menyadari hal ini, kita sebagai orang tua yang telah banyak belajar dan membaca pengalaman, stop memberikan label negatif pada anak. Turunkan ekspektasi agar kata-kata kita lebih mudah dibatasi.

Penutup


Moms setiap anak memiliki kemampuan dan keunikannya tersendiri. Mereka berkembang sesuai usia mereka, mereka berekplorasi sesuai imajinasi mereka. Maka tak ada salahnya membiarkan mereka melakukan apa yang mereka ingin selagi tidak membahayakan.

Toh, masa-masa indah 'eksplorasi' besar-besaran dalam hidup mereka ini hanya sementara saja. Ketika usianya sudah mulai usia sekolah, anak akan lebih mudah memahami perintah orang tua. Tetap sabar dan semangat ya Moms! Semoga bermanfaat.

Salam,
Mom Queen
Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

Post a Comment