header

Membaca Grafik Tumbuh Kembang Anak, Penuhi 2 Kebutuhan Dasar Anak Selain Gizi

Konten [Tampil]

Hi Moms,
Siapa disini yang rutin mengisi grafik tumbuh kembang anak di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau KMS nih? Kalau kamu termasuk Tim yang sering mengisi artinya kita satu aliran Moms hehe.

Saya juga orang tua yang selalu mengukur tumbuh kembang anak lewat grafik ini ya. Kalau Moms bingung, grafik tumbuh kembang anak itu yang mana. Coba perhatikan gambar di bawah ini ya.

Grafik Tumbuh Kembang Anak

Grafik pertumbuhan untuk anak laki-laki berbeda dengan grafik pertumbuhan untuk anak perempuan. Grafik anak laki-laki ditandai dengan warna hijau, sedang anak perempuan berwarna merah muda.

Grafik Tumbuh Kembang Anak


Grafik tumbuh kembang anak adalah grafik yang digunakan untuk untuk oleh Dokter atau tenaga medis untuk memantau kesehatan dan kecukupan gizi anak. Grafik ini berdasarkan rekomendasi dari WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia, biasanya terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS)

Beberapa elemen yang diukur sebagai indikator kesehatan rutin anak pada grafik tumbuh kembang anak antara lain:
  1. Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB).
  2. Tinggi Badan menurut umur (TB/U).
  3. Berat Badan menurut Umur (BB/U).
  4. Lingkar Kepala menurut umur (LK/U).

Grafik lingkaran kepala anak

Dari nilai pada indikator pengukuran di atas, akan dibuatkan kurva berdasarkan hasil pengukuran cek kesehatan rutin anak tersebut. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggunakan penilaian Z-score sebagai standar penilaian. Grafik pertumbuhan anak ini bisa digunakan untuk anak hingga usia 5 tahun.

Hasil Z-score ini didapat dengan membandingkan rata-rata berat badan anak berdasarkan umur dan tinggi anak sesuai usia dan gendernya. Hasil inilah yang digunakan sebagai acuan untuk mengetahui apakah anak kita tumbuh ideal atau tidak.

Secara umum fungsi membuat grafik tumbuh kembang anak adalah
  • Mengetahui tumbuh kembang anak berdasarkan pertumbuhan fisiknya.
  • Sebagai deteksi dini gangguan pertumbuhan anak seperti stunting, kurang gizi, hingga obesitas
  • Bisa mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengatasi masalah kesehatan anak

Makanya bagi Moms yang memiliki anak usia di bawah 5 tahun, penting untuk membawa ke pos pelayanan terpadu (posyandu) atau layanan kesehatan untuk dilakukan pengecekan tumbuh kembang anak. Moms, kita juga bisa melakukannya secara mandiri dengan kurva ini.

Cara Baca Grafik Tumbuh Kembang Anak


Moms, bagaimana cara membaca grafik tumbuh kembang anak? Mom Queen akan mencoba membuat contoh kasus berikut ini.

Misalkan ada seorang anak laki-laki, berusia 2 tahun 2 bulan mempunyai data kesehatan sebagai berikut:
Berat Badan (BB): 13 kg
Tinggi Badan (TB): 90 cm
Lingkar kepala: 44 cm

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat hasil sebagai berikut. 

Cara membaca grafik tumbuh kembang anak

Grafik berat badan anak laki-laki menurut tinggi badan anak termasuk kategori gemuk. Karena berada pada posisi lebih dari 2 SD. Sedangkan grafik tinggi badan anak menurut umur, kurva berada pada angka di atas garis hijau yaitu berada pada (-2) SD sampai dengan 2 SD artinya normal. 

Dan, untuk grafik lingkaran kepala anak laki-laki berada pada kurva zona hijau, artinya normal. Untuk keterangan hasil pengkuran, terdapat pada grafik tumbuh kembang anak ya Moms.

Misal keterangan hasil pengukuran lingkaran kepala sebagai berikut.
  • Di atas zona hijau: macrocephaly (lingkaran kepala lebih dari normal)
  • Zona hijau: normal
  • Di bawah zona hijau: Microcephaly (lingkaran kepala kurang dari normal) 

Menurut para ahli, untuk menyimpulkan hasil pengukuran ini, tidak bisa hanya dilihat pada pengukuran sewaktu saja. Harus dilihat hasil pengukuran-pengukuran sebelumnya.

Misalnya saja untuk panjang ukuran tinggi badan, apabila sebelumnya berada pada kurva normal, tetapi kemudian makin lama berada di bawah garis -2, bisa saja masuk kategori stunting.

Tetapi apabila sejak awal berada di garis -2, maka bisa jadi karena pengaruh genetik atau faktor lainnya. Untuk itu diperlukan pemeriksaan rutin yang berkelanjutan untuk menyimpulkan hasil yang tepat atau bisa konsultasi lebih lanjut ke dokter tumbuh kembang.

Grafik tumbuh kembang anak ini juga bisa digunakan sebagai screening awal dari orang tua dan tenaga medis untuk mengetahui kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Untuk itulah kita perlu menjaga kecukupan gizi anak agar tumbuh kembang mereka maksimal.

Oh ya Moms, selain kebutuhan fisik, ada kebutuhan dasar anak lainnya yang sangat penting untuk memaksimalkan tumbuh kembang mereka. Apakah itu? mari kita bahas yuk.

2 Kebutuhan Dasar Anak untuk Memaksimalkan Tumbuh Kembang


Moms, sebagai seorang ibu kita perlu melukis jejak perjalanan yang indah bagi kehidupan anak-anak kita. Apa yang kita berikan pada anak kelak akan menjadi memori yang indah bagi mereka.

Anak-anak adalah kesempatan kedua bagi kita untuk tetap bisa meraih pahala ketika kita sudah tak mampu lagi melakukannya. Lewat doa-doa mereka, amalan-amalan yang kita ajarkan, insya Allah akan menjadi ladang amal jariyah bagi kita.

Cinta

Nasihat di atas adalah sepenggal kalimat yang menyadarkan saya bahwa mencukupi kebutuhan dasar pada anak bukan hanya mencukupi kebutuhan fisik saja, tetapi juga kebutuhan psikis. Ada 2 kebutuhan psikis anak untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, yaitu:

1. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
2. Kebutuhan cinta dan kasih sayang

Kecukupan kebutuhan fisik bisa dipantau dengan grafik tumbuh kembang anak. Tetapi kebutuhan psikis anak, bagaimana cara kita memantaunya? Dua jenis kebutuhan psikis anak ini sama pentingnya dengan kebutuhan fisik anak.

Kebutuhan Dasar Anak dalam Pandangan Islam


Seperti doa Nabi Ibrahim ketika meninggalkan dua orang kesayangannnya, Siti Hajar dan Ismail di tanah Haram, yang tertuang dalam dalam QS Ibrahim: 35 dan QS Ibrahim: 37
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

Kemudian Nabi Ibrahim melanjutkan doanya pada ayat 37 yang berbunyi:
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezeki lah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
(QS Ibrahim: 37)

Dari ayat di atas tampak sudah jika Nabi Ibrahim telah mengajarkan ilmu parenting yang benar kepada kita semua bahwa kebutuhan rasa aman lebih penting daripada kebutuhan makan dan minum.

Hal ini terlihat bahwa Nabi Ibrahim lebih dahulu meminta kepada Allah SWT untuk mendahulukan memberikan rasa aman bagi negeri Mekkah, kemudian baru meminta ditumbuhkan buah-buahan disana.

Dua kebutuhan psikis ini sangat berpengaruh untuk pertumbuhan anak yang optimal. Bahkan dua kebutuhan ini sangat menentukan apakah anak-anak bisa tumbuh maksimal atau tidak, bisa dilihat dari dua faktor di atas. 

Cara Pendidikan dan Pengasuhan Anak dengan Cinta dalam Keluarga


Moms, pendidikan dan pengasuhan anak dengan cinta dan kasih sayang dalam keluarga akan membuat anak merasa aman dan nyaman. Bagaimana cara mendidik dan mengasuh anak-anak dengan penuh cinta?

Pada Sabtu, 8 Maret 2023, Mom Queen berkesempatan hadir pada acara parenting class di TKIT Nurussnah Batam. Materi yang disampaikan sangat relate dengan pembahasan kali ini. Tema yang diangkat adalah 'Pendidikan dan Pengasuhan Anak dengan Cinta Tanpa Kekerasan Agar Tumbuh Kembang Anak Maksimal'

TKIT Nurussnah Batam

Materinya di sampaikan oleh Ustadz Yusuf Iskandar, seorang Muhdir Pondok Pesantren Al-Hikmah Batam sekaligus Pembina di TKIT Nurussunnah Batam.

Berikut ini adalah metode yang dianjurkan oleh Ustadz Yusuf cara pengasuhan dan pendidikan anak dengan penuh cinta tanpa kekerasan.

1. Hindari Segala Tindakan Kekerasan Pada Anak


Hindari segala bentuk kekerasan kepada anak, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Bentakan, tindakan kasar baik fisik maupun verbal inilah yang membuat anak-anak kita tidak nyaman berada di rumah.

Ketika anak merasa tidak nyaman di rumah. Ustadz Yusuf menyebutkan, bisa saja anak akan mencari kenyamanan di luar rumah. Naudzubillah, jangan sampai anak-anak kita merasa rumahnya bukan lagi tempat aman baginya, karena siapa yang menjamin rasa aman anak-anak kita ketika mereka di luar rumah. Mereka bisa terjerumus pada pergaulan yang tidak baik.

2. Orang Tua Harus Menghargai Inisiatif Anak


Seperti halnya grafik tumbuh kembang anak yang memiliki hasil berbeda, setiap anak juga memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda. Ingat ada 8 jenis kecerdasan anak bukan hanya kecerdasan akademik saja, ada banyak kecerdasan lainnya menurut para ahli.

Hargai setiap usaha dan kreativitas anak. Jangan terburu-buru melakukan intervensi. Berikan ruang pada anak-anak kita untuk mengembangkan bakat natural yang ada dalam dirinya. Pemberian intervensi berlebihan hanya akan mematikan kreativitas anak.

3. Jangan Suka Membanding-Bandingkan Anak


Nah ini juga menjadi reminder bagi kita semua yang (masih) membanding-bandingkan anak-anak kita dengan anak orang lain, atau anak yang satu dengan anak yang lain. Pesan Ustadz Yusuf bahwa,

"Tidak ada orang yang suka dibanding-bandingkan. Termasuk Anak. Jika saja anak bisa menjawab, tentu anak akan menangkis dengan membandingkan orang tuanya dengan orang tua lainnya."

Sakit hati nggak? Sama! Anak kita juga merasakan hal yang sama.

4. Bersikap Adil Terhadap Anak


Adil bukan berarti sama rata. Adil dalam Islam artinya sesuai porsinya. Hak anak laki-laki tidak sama dengan anak perempuan, begitupun hak anak yang lebih besar tidak sama dengan anak yang baru lahir. Maka berikan hak anak sesuai dengan kadarnya masing-masing.

Adillah terhadap anak, karena kita tidak pernah tahu anak mana yang akan memberi manfaat untuk kita.

5. Marah Pada Kesalahannya, Jangan Serang Pribadinya


Kebiasaan orang tua adalah ketika marah kepada anak, bukan fokus pada kesalahannya. Tetapi lebih fokus untuk menyerang pribadinya. Marah boleh, tetapi tujuannya bukan untuk menyerang pribadi, menjatuhkan mental anak. Tetapi fokuslah pada kesalahan saja.

Contoh kata-kata yang menyerang pribadi anak menurut Ustadz Yusuf seperti

"Kamu bodoh! Pemalas! Penakut!" dan sebagainya.

Ini adalah bentuk kalimat yang menyerang pribadi anak. Hal ini tidak boleh dilakukan, apalagi pada anak usia dini yang perkembangan otaknya sedang berkembang. Bentakan dan Teriakan akan memutuskan ribuan hingga jutaan neuron saraf pada anak.

Sebaiknya gunakan kalimat begini,

"Ibu malu sekali dengan sikap kamu yang begini begitu." atau bisa juga dengan mengatakan

"Ayah marah sekali karena perlakuan kamu begini begitu."

Moms, saya yakin ketika kita Marah, memang tidak mudah untuk mengendalikan emosi. Tetapi Islam mengajarkan bahwa cara mengendalikan emosi ketika marah dengan merendahkan posisi.

Kendalikan Emosi, Rendahkan Posisi


Moms, agar grafik tumbuh kembang anak baik tumbuh kembang fisik maupun psikisnya bagus, maka kita harus membuat keduanya seimbang. Kendalikan emosi ketika marah dengan merendahkan posisi.

Cara meredakan emosi ketika marah dalam Islam adalah ketika sedang berdiri hendaknya duduk, ketika marah dalam keadaan duduk, hendaknya tidur. Jika tidur pun masih marah, maka segeralah berwudhu dan mohon ampun pada Allah SWT.

Cara Menghukum Anak dengan Benar dalam Islam


Dalam seminar parenting di TKIT Nurussunnah ini, Mom Queen juga diingatkan kembali bagaimana cara marah yang benar kepada anak.

Dalam Islam, pendidikan anak usia dini tidak ada penerapan hukuman fisik, penerapan hukuman fisik baru dilakukan pada usia 10 tahun. Itu pun dilakukan dengan hukuman yang berkadar.

Pada Anak usia dini, hukuman yang diberikan adalah hukuman yang bersifat edukasi. Saya jadi teringat salah satu materi di Bengkel Diri yang mengingatkan bahwa hukuman anak usia dini adalah dengan mengurangi kesenangan.

Hukuman untuk anak usia dini dengan hukuman edukasi seperti mengurangi kesenangannya. Misalnya dikurangi jatah screen time, tidak diajak liburan, tidak dibelikan mainan, dan semisal.

Sedangkan hukuman untuk anak usia 10 tahun, jika terpaksa harus memberikan hukuman fisik, maka hukumannya harus berkadar. Syarat menghukum anak misalnya telah melakukan kesalahan berat seperti meninggalkan sholat, berbohong, mencuri dan sebagainya. Maka boleh-boleh saja melakukan hukuman fisik, tetapi perhatikan syaratnya:
  • Jika menggunakan benda, tidak lebih besar dari telunjuk orang dewasa.
  • Tidak boleh memukul bagian wajah, perut, dada, atau bagian yang membahayakan lainnya
  • Ketika memukul, tangan tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Ustadz Yusuf memperagakan tinggi tangan saat memukul, tidak lebih dari 30° saja.

Pendidikan Anak Maksimal Bisa Tingkatkan Minat dan Bakat Anak


Moms, fungsi kita membuat grafik tumbuh kembang anak salah satunya adalah untuk memaksimalkan tumbuh kembang mereka. Saat tumbuh kembang anak maksimal, maka kita akan mudah melihat minat dan bakat mereka.

Ada 4 cara untuk melihat minat dan bakat anak, itu dengan 4E, yaitu

Enjoy

Ketika anak sangat menikmati apa yang sedang dilakukan nya. 

Easy

Artinya ketika anak sangat mudah melakukan sesuatu yang menjadi ketertarikannya. 

Excellent

Ketika anak mendapatkan hasil terbaik dari apa yang dilakukannya, serta

Earn

Artinya apa yang dilakukan anak bisa menghasilkan suatu penghasilan atau nilai jual.

Semoga kita menjadi orang tua yang pandai melihat minat dan bakat anak, mampu mendidik dan mengasuh anak-anak kita dengan penuh cinta. Kelak kita mampu melihat dan mengembangkan bakat mereka. Mulailah dari hal kecil dengan melihat hasil grafik tumbuh kembang anak setiap bulannya. Semoga bermanfaat Moms!

Salam,
Mom Queen
Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

3 comments

  1. Seneng deh baca artikel seperti ini... Berasa gak sendirian nih... MAkasih ya Mbak Yun... Semoga makin bamyak ortu yang sadar akan tumbuh kembang anaknya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah ada ahlinya disini, makasih pak Dokter sudah berkunjung. Dokter anak panutanque ^ ^

      Delete
  2. masyaallah mbak artikelnya lengkap banget, terima kasih ya, banyak tersentil denga quote-qutenya, jadi reminder untuk berbenah dan berbenah lagi menjadi orangtua, sejatinya anak-anaklah guru kehidupan bagi orangtua

    ReplyDelete

Post a Comment