header

Pengalaman Beli Kacamata Pakai BPJS Makin Mudah Sehari Jadi!

Konten [Tampil]

Hi Moms! 
Siapa yang tak suka diberi barang impian secara gratis? Saya mau dong! Kacamata adalah barang impian yang ingin saya beli. Harga lensa kacamata mulai dari Rp 500.000,- sedangkan harga frame (bingkai) mulai dari Rp 250.000,-. Jika ditotal dana yang harus dikeluarkan untuk kacamata minimal Rp 750.000,- Tapi jika bisa dapat gratis? Siapa yang menolak? 

Percakapan

Saya berniat membeli kacamata lewat jalur umum. Saya memilih jalur umum karena tidak mau ribet mengurus resep ke rumah sakit. Pengalaman dulu mengurus kacamata tidak bisa selesai dalam sehari, jadwal praktek dokter yang tidak fleksibel, antrian legalisir resep yang mengular, serta optik rekanan yang letaknya jauh adalah sederet alasannya. 

Tapi mendengar kata 'gratis', saya pun berpikir dua kali. Pada akhirnya, saya membulatkan tekad untuk beli kacamata pakai BPJS saja. 

Rupanya pengalaman beli kacamata pakai BPJS tak sesulit yang saya bayangkan! Mulai dari meminta rujukan hingga terbitnya resep kacamata selesai dalam hitungan jam! Dan, hari berikutnya kacamata saya sudah jadi. Amazing!

Eh kok bisa? Iya, pelayanan BPJS sekarang berbeda dengan yang saya alami saat klaim kacamata 8 tahun lalu. Saat ini semua sistem serba online, meski antrian panjang tapi tak memakan waktu lama dibanding ketika sistem masih manual. 

Bagaimana pengalaman beli kacamata pakai BPJS ala Mom Queen selengkapnya? Ikuti sharing Mom Queen berikut ini ya.

Semua Peserta BPJS Kesehatan Bisa Mendapat Bantuan Alat Kesehatan dengan Skema Subsidi


Moms, sebagai peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan Republik Indonesia, kita bisa mendapatkan bantuan alat kesehatan dari BPJS lho. Bantuan alat kesehatan kepada peserta tentunya dengan skema subsidi. Artinya tidak 100% dibayar BPJS, tapi berupa bantuan dana. Besaran biaya subsidi juga berbeda-beda, tergantung kelas yang diambil peserta BPJS.

Jenis alat kesehatan yang bisa diklaim menggunakan BPJS Kesehatan antara lain kacamata, alat bantu dengar, protesa gigi, protesa alat gerak tangan dan kaki palsu, korset tulang belakang, Collar Neck, dan Kruk. (sumber www.bpjs-kesehatan.go.id

 

Untuk subsidi kacamata, besaran skema penggantian sebagai berikut. 

Subsidi kacamata BPJS

Berbekal informasi ini, saya pun segera mendatang fasilitas kesehatan tingkat 1 untuk memeriksa mata saya.

Pengalaman Beli Kacamata Pakai BPJS


Kami melayani dengan sepenuh hati, tanpa pamrih"

Ini adalah slogan pelayanan BPJS Kesehatan yang pertama kali saya baca ketika memasuki klinik di dekat rumah. Ya, hari itu saya mau mengurus resep kacamata via BPJS.

Langkah pertama yang harus saya lakukan adalah mendatangi klinik faskes tingkat 1 seperti terdaftar pada kartu. Ini pengalaman saya beli kacamata pakai BPJS Kesehatan.

1. Datang ke Faskes Tingkat 1


Hari itu masih puasa, saya mengantri dari jam 9.00 WIB. Saya datang lebih awal karena pengalaman dulu mengurus kacamata bisa makan waktu seharian. Qadarullah karena bulan puasa, Dokter baru praktek jam 10.00 WIB.

Meski baru mulai jam 10 pagi, tetapi pasien sudah ramai. Saya pun yang datang jam 9, mendapat nomor antrian 23. Petugas menyarankan untuk datang kembali sekitar pukul 11.00 WIB saja. Karena rumah saya dekat dengan klinik, saya memilih istirahat di rumah dan datang kembali jam 11.

Lama menunggu saya baru mendapat antrian di jam 11.50 WIB. Di ruang periksa, Dokter yang melayani sangat ramah. Saya ditanya beberapa keluhan. Kemudian Dokter mengetikkan sesuatu di komputer dan meminta saya mengambil rujukan di bagian administrasi.

Wah, biasanya saya diberikan surat oleh dokter kemudian distempel oleh bagian Administrasi. Tapi kali ini, saya cukup mengatakan mau mengambil rujukan atas nama saya di front desk. Sejurus kemudian surat rujukan saya sudah jadi. Rupanya system di klinik ini sudah online satu dengan lainnya, benar-benar praktis dan paperless

Saya bertanya apakah masih kemungkinan untuk pergi ke RS hari itu juga. Alhamdulillah, dokter spesialis mata mempunyai jadwal praktek jam 15.00-17.00 WIB. Itu artinya saya bisa menyelesaikan urusan hari itu juga.

2. Rujukan ke Dokter Spesialis Mata


Saya lantas menelepon Suami, bahwa saya akan lanjut ke RS. Kemudian saya menuju ke rumah sakit, jaraknya cukup dekat hanya ±15 menit dengan motor. Karena waktu menunjukkan pukul 12.30 WIB saat tiba disana, pendaftaran ditutup hingga pukul 13.00 WIB. Tetapi pasien boleh mengambil antrian terlebih dahulu. 

Lagi-lagi di rumah sakit ini, nomor antrian sudah menggunakan komputerisasi yang terhubung dengan internet. Saya tinggal menekan tombol antrian di layar kemudian kertas antrian keluar. Saat itu saya mendapat nomor antrian 122. Sembari menunggu saya manfaatkan untuk sholat dzuhur dan menulis artikel ini hehe.

Bagian Administrasi Rumah Sakit


Jam menunjukkan pukul 13.30 WIB ketika saya dipanggil di bagian Administrasi. Saya menyerahkan surat rujukan dan kartu BPJS asli. Saya tidak diminta fotocopy KTP dan kartu BPJS, padahal disiapkan. Tetapi sekarang verifikasi data diganti dengan rekam sidik jari yang datanya online satu sama lain.

Wah, makin simpel dong! Tidak perlu repot bawa banyak dokumen ini itu. Cukup surat rujukan saja. Seingat saya dulu masih manual, jadi masih pakai fotocopy identitas dan kartu BPJS. Ya, sudah 8 tahun sih, wajar apabila BPJS dan rumah sakit rekanan melakukan inovasi dibidang pelayanan.

Pengecekan Kondisi Kesehatan


Jam 14.15 WIB akhirnya saya dipanggil ke nurse station untuk pengecekan kondisi kesehatan umum. Pemeriksaan kesehatan umum seperti tinggi badan, berat badan, dan suhu tubuh. Selesai 10 menit dilakukan pengecekan kesehatan, saya diminta untuk langsung ke Poli Mata. Menurut informasi dari surat rujukan yang saya dapat, jam praktek dokter mata adalah jam 15.00 WIB s/d 17.00 WIB, artinya saya hanya menunggu sebentar saja.

3. Pengecekan ke Dokter Spesialis Mata


Tibalah saatnya saya dipanggil ke dokter spesialis mata. Jam menunjukkan pukul 14.30 saat saya masuk ke ruangan dokter. Saya diarahkan menuju autorefractor. Alat ini akan memperlihatkan gambar dengan fokus yang berbeda-beda untuk mengetahui kondisi mata. Pengecekan dilakukan untuk mata kiri dan kanan bergantian.

Kemudian perawat yang ahli menggunakan autorefractor, kalau di optic namanya Optometrist, mendapat gambaran kondisi mata saya. Kemudian saya pindah ke perawat yang lain (Optisien) untuk pemilihan lensa mata yang sesuai.

Saya dipakaikan alat berbentuk kacamata, sesuai dengan ukuran mata sambil membaca huruf-huruf snellen chart di layar. Mungkin 2-3 kali saya ganti lensa baru mendapat ukuran yang pas. Setelah itu lanjut pengecekan mata oleh dokter untuk kedua kalinya dengan alat autorefractor.

Ibu matanya memang sudah rabun. Sebaiknya memang harus pakai kacamata ya.

Begitu kata dokter yang menangani saya. Saya pun mengangguk. Kemudian dokter memberikan resep kacamata dan saya pun beranjak keluar ruangan pemeriksaan. Saya kembali ke bagian Administrasi di reception untuk legalisir resep kacamata.

4. Legalisir Resep Kacamata


Setelah menunggu ±15 menit, saya dipanggil dan taraaaa…..resep kacamata saya sudah jadi. Berdasarkan website resmi BPJS, saya mendapat subsidi kacamata sebesar Rp 300.000,- untuk kelas1.

Tapi kemarin saya mendapat subsidi sebesar Rp 330.000,- untuk kelas 1. Mungkin sudah ada penambahan subsidi sebesar 10% dari skema subsidi lama. Dengan subsidi sebesar ini saya tinggal menambah berapa kekurangannya.

Waktu masih menunjukkan pukul 14.30 WIB artinya saya masih bisa ke optik. Lagi pula letak optik rekanan BPJS bersebelahan dengan rumah sakit.

5. Beli Kacamata di Optik Rekanan BPJS


Jam menunjukkan pukul 14.45 WIB ketika saya sampai di Optik Internasional. Optik Internasional adalah optik rekanan BPJS Kesehatan di Batam. Saya langsung menyatakan maksud untuk beli kacamata pakai BPJS dan menyerahkan resep kacamata.

Silakan Bu, pilihan kacamatanya dari sini ya!” Anak muda pegawai toko memberitahu saya. Kali ini pegawai toko yang melayani berbeda dengan yang dulu saya temui.

Karena sedari awal saya sudah melirik kacamata impian. Saya pun langsung menuju ke etalase frame kacamata yang sebelumnya saya tinjau hehe.

Karena hari itu sudah makin sore, khawatir saya telat menyiapkan menu buka puasa, saya pun sat set sat set memilih frame kacamata. Saya pun membayar down payment (DP) untuk pembuatan kacamata dan segera pulang. Menurut pegawai Optik, saya akan dihubungi saat kacamata sudah selesai.

Selamat siang Bapak/Ibu ini dari Optik Internasional Panbil konfirmasi untuk pesanan kacamata a.n Yunita S sudah siap dan bisa diambil.

Begitu bunyi pesan yang saya baca dari nomor Optik Internasional. Masya Allah, dalam waktu kurang dari 24 jam sejak saya membeli, kacamata saya sudah jadi! dan inilah kacamata baru saya ^ ^

Pengalaman buat kacamata pakai BPJS


Sekarang beli kacamata pakai BPJS semakin mudah. Tidak seribet seperti yang saya pikirkan. Sekarang sistemnya sudah online, sangat terasa sat set sat set. Tidak perlu pakai fotocopy ini itu, semua serba online! Pengalaman beli kacamata pakai BPJS jadi menyenangkan. Terima kasih BPJS!

Salam,
Mom Queen

Referensi:
https://www.bpjs-kesehatan.go.id/
Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

5 comments

  1. mantap juga fasilitas BPJS sudah mencakup kacamata, kirain cuma layanan kamar di rumah sakit/ berobat umum saja.

    ReplyDelete
  2. Halo mom . Saya berencana untuk klaim kacamata mengunakan bpjs juga. Untuk minusnya apa boleh minus besar saya diminus 5 / atau hanya min / plus terkecil saja dan mau tanga kmrn tambah brp ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya minus 5.5 Kak. Bebas minus berapa saja. Kalau nominal tambahannya tergantung dari frame dan lensa yang dipilih Kak. Range penambahan mulai dari 100 ribuan Kak.

      Delete
  3. maaf mom mau tanya ko bayar dp ya bukan nya gratis? apakah karna harga kacamatanya diatas harga subsidi? thnk u

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Kak, karena harga kacamatanya di atas harga subsidi, jadi aku harus bayar down payment atas kelebihan harga tersebut.
      Tapi banyak juga pilihan kaca mata yang seharga subsidi BPJS.

      Delete

Post a Comment