header

Bersyukur, Cara Mudah Meraih Kebahagiaan

Konten [Tampil]



Berbicara tentang bersyukur banyak hal yang bisa kita syukuri dalam hidup ini. Jika kita melihat ke dalam diri kita sendiri, masih sehat, masih bisa bernapas, masih bisa beraktivitas seperti biasa, dan masih bertemu dengan orang-orang tercinta adalah hal-hal biasa yang terjadi didalam kehidupan kita namun sering abai kita syukuri. 

Bersyukur adalah wujud rasa terima kasih kita kepada Allah azza wa jalla atas segala kejadian bukan hanya kenikmatan namun juga untuk semua yang kita bisa lakukan setiap waktu.

Percaya nggak jika semakin sering bersyukur maka akan membuat diri kita semakin bahagia? Percaya khan. Bersyukur, merupakan cara yang paling mudah untuk meraih kebahagiaan.

Cobalah mensyukuri apa yang kita terima setiap harinya. Bersyukur bukan hanya karena banyak kenikmatan yang didapat namun juga atas semua kejadian yang terjadi didalam kehidupan kita.

Namun kadang kita lupa dan segera mendikte bahwa Allah tidak adil atas masalah yang kita alami. Padahal sesungguhnya Allah menghendaki kita untuk bersyukur atas masalah yang terjadi.

Mungkin Allah rindu pada keluh kesah kita, rindu pada sujud terlama kita, rindu pada deraian air mata mengadu kepada-Nya. Allah memilih kita atas masalah yang kita hadapi dikarenakan kita mampu menghadapinya.

Mengapa Allah tidak memilih orang lain untuk menanggung beban masalah yang sama seperti yang kita alami? Karena Allah percaya bahwa kita kuat, kita hebat, kita mampu melewatinya, karena kita termasuk orang yang pandai bersyukur.

Bukankah kita percaya dengan firman Allah dalam QS Al-Baqarah : 214 berikut ini:

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat"


Dan ayat berikut ini menjadi penyemangat dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi didalam kehidupan ini.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.“ (QS 94 : 5-6)

Seperti yang terjadi pada dunia setahun belakangan ini, pandemi virus Covid-19. Pandemi yang telah meluluhlantakkan hampir semua sektor industri, dan mengakibatkan banyak sekali orang yang harus kehilangan pekerjaan akibat efek domino dari virus ini. Dari sekian banyak ujian yang terjadi tentu banyak hal yang bisa kita syukuri.

Hikmah Pandemi Covid-19 yang Wajib disyukuri


Yuk kita ambil hikmah apa yang telah terjadi selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 dan membuat kita wajib bersyukur.

#1 Pandemi, mendekatkan yang jauh dan mengakrabkan yang dekat


Memang salah satu dampak pandemi Covid-19 yang paling terasa adalah dilarangnya pertemuan tatap muka melebihi 4 orang dalam satu waktu. Karena pertemuan sekumpulan orang bisa memicu terjadinya penyebaran virus corona yang semakin masif.

Resiko yang paling rentan terkena paparan virus adalah orang tua dan anak-anak. Maka untuk mengantisipasi penyebaran virus, pemerintah mengambil langkah tegas untuk meliburkan sekolah-sekolah dan dan perkantoran selama 14 hari pertama.

Namun kemudian kebijakan ini berlanjut hingga hampir setahun belakangan ini. Anak-anak bersekolah secara daring dan sebagian perkantoran masih memberlakukan work from home (WFH).

Banyak yang mengeluh dengan adanya kebijakan ini, terutama orangtua yang biasanya menyerahkan segala bentuk pendidikan anak kepada pihak sekolah, sekarang harus di handle juga oleh orangtua.

Banyak orang tua yang kemudian stress dan mencoba menganjurkan opsi untuk memulai sekolah tatap muka saja, selain di nilai tidak efektif juga beban orang tua bertambah-tambah karena harus turut juga menyelami kurikulum pelajaran anak. 

Belum lagi ditambah beban WFH, wajar bila opsi untuk sekolah tatap muka sering digaungkan, meski pemerintah belum bergeming untuk mengubah kebijakan ini. Lantas dengan kondisi ini wajar kah bila kita kemudian menyalahkan pemerintah dan mengeluh?

Alih-alih bertindak diluar batas dan justru malah menambah tingkat kekhawatiran dan stress diri, lebih baik kita mengambil hikmahnya.

Apa yang bisa kita petik pelajaran dari kejadian mewabahnya pandemi virus corona ini? Banyak! Yang pasti dengan adanya School From Home (SFH) dan Work From Home (WFH) semakin mendekatkan yang jauh dan mengakrabkan yang dekat.

Ibu yang tadinya cuek dengan mata pelajaran anak, sekarang lebih rajin mengulik tentang kurikulum anak. Ayah yang tadinya jam bekerja hampir 12 jam diluar rumah sekarang hampir 24 jam selalu dirumah.

Meski terasa sangat berat namun banyak hikmah yang bisa kita syukuri, bahwa kebersamaan melebihi segalanya, nikmati waktu yang sudah Allah berikan untuk kita berkumpul bersama orang-orang tercinta di saat pandemi ini.
 

#2 Time bounding bersama keluarga lebih intens


Betapa banyak hal-hal yang selama ini kita lewati tanpa momen kebersamaan dengan keluarga kita. Ketika virus corona merebak, banyak keluarga yang tadinya menjalani kehidupan Long Distance Marriage (LDM) sekarang bisa berkumpul kembali dengan keluarganya, anak-anak yang tadinya belajar disekolah tanpa perhatian full dari orangtua, kini orangtua menjadi guru utama belajar anak dirumah.

Seringnya momen-momen indah terlewati begitu saja, karena sulitnya mempertemukan waktu kumpul bersama anggota keluarga, kini terasa sangat intens bersama keluarga. Bukankah ini yang selalu kita pintakan kepada Rabb kita? Lantas mengapa kita banyak mengeluh dengan adanya pandemi ini?

Alih-alih mengeluh justru harus membuat kita lebih banyak bersyukur bahwa ada hikmah dibalik musibah. Meski doa selalu terpanjat agar pandemi segera berlalu dan kehidupan kembali normal.
 

#3 Banyak waktu memperdalam bidang ilmu tertentu


Kebiasaan yang terbangun hampir setahun ini semakin membuat banyak orang kreatif dan inovatif. Sekarang menghadiri sebuah forum atau majelis ilmu tidak harus bertatap muka langsung, karena masih tingginya angka penularan Covid-19.

Menghadiri sebuah majelis ilmu bisa dilakukan secara virtual lewat berbagai aplikasi yang semakin booming setahun belakangan ini. Aku merasa justru lebih produktif disaat pandemi ini dibanding sebelumnya. Jika dulu majelis ilmu sering dilakukan secara offline, yang mana sangat terkendala bagi Ibu-ibu dengan anak-anak bayi.

Sekarang istilahnya sambil menyelam bisa minum air, sambil mengasuh anak-anak bisa mengikuti seminar online. Sambil masak bisa sambil mendengarkan kajian offline pekanan.

Sambil mengurus rumah bisa juga disambi mengikuti kuliah online via WhatsApp Group (WAG) dan masih banyak lagi. Diantara banyaknya pe-er harian tentu masih banyak hal yang bisa kita syukuri, termasuk bisa memperdalam ilmu tertentu meski harus tetap dirumah.
 

#4 Lebih aware terhadap kesehatan


Virus corona berasal dari kebersihan diri, bagaimana kita bisa menjaga kebersihan diri kita setiap waktu. Selain lebih peduli dengan kebersihan juga membuat kita semakin memiliki kesadaran akan pentingnya menjadi pelopor kesehatan dalam keluarga.

Sebelum pandemi merebak, bisa kita cek sendiri berapa banyak yang menerapkan harus mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir setelah bepergian atau menyentuh sesuatu? Berapa banyak yang menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh uang, benda asing dan sebagainya? Jarang kan? Jikalau ada pastinya tidak sampai 10% yang menetapkan pola hidup bersih dan higienis. 

Sekarang dengan adanya virus ini, pola hidup sehat bukan lagi miliki segelintir orang, namun sudah menjadi habit bagi banyak orang. Pandemi Covid-19 telah membuat orang lebih aware dengan kesehatan diri sendiri dan orang lain, alhamdulillah.
 

#5 Hidup sehat dengan herbal tradisional


Semakin banyaknya orang yang peduli dengan kesehatan semakin membuat orang ingin kembali ke pengobatan tradisional atau herbal alami. Bukan apa-apa, dulu orang jarang minum jamu seperti wedang jahe, kunyit asam, ataupun beras kencur. Sekarang seorang penjual jamu di dekat rumah, mengalami kebaikan omset yang luar biasa selama pandemi ini, omsetnya naik hampir 300%. Masya Allah.

Ini menandakan bahwa orang-orang sudah mulai kembali kepada pencegahan alami melalui herbal alam. Belum lagi banyak orang yang menggunakan waktu luang dengan bersepeda ria, kegiatan gowes di weekend justru semakin marak, tentu ini bisa mengurangi sumber polusi udara disekitar kita.

Pemandangan pagi dipenuhi dengan banyaknya orang berjemur dibawah matahari pagi demi mendapatkan vitamin C dan D alami dari matahari pagi, dan masih banyak lagi aktivitas yang membuat orang peduli pada pencegahan penyakit secara alami.

Penutup


Diantara banyaknya kejadian yang memilukan hati disaat pandemi ini, tentu banyak hal yang bisa kita syukuri. Bukannya mengharap pandemi terus terjadi, tetapi daripada banyak mengeluh mengapa kita tidak berucap syukur, bahwa Corona tetap lah membawa hikmah yang mampu membuat kita bersyukur. Karena banyak bersyukur adalah cara mudah dalam meraih kebahagiaan.

Salam,
Mom Queen


Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

15 comments

  1. MasyaAllah, semoga kita bisa selalu menerapkan rasa syukur apapun keadaannya ya, mbak, aamiin..

    ReplyDelete
  2. Poinnya penting semua nih. Harus mulai di jalankan biar hidup lebih bahagia. Karena bahagia memang kita yang ciptakan ya.

    ReplyDelete
  3. Bersyukur. Kata ini akrab ditelinga dan nudah diucapkan. Pelaksanaannya? Tergantung manusianya masing-masing.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kita termasuk orang yang pandai bersyukur ya kak

      Delete
  4. setuju banget mba, bersyukur adalah salah satu seni menikmati hidup. apapun keadaan dan cobaan yang kita dapat akan selalu terasa indah dan bahagia insyaa Allah, terima kasih untuk tulisan inspirasinya mba

    ReplyDelete
  5. Mom yunni, sekedar masukan saja ya mom, semoga berkenan. Mungkin fitur tema blog bisa diganti mom, soalnya ada tulisan yang sungguh sangat mengganggu untuk dipandang, tulisan itu memanjang kebawah (jadi kata: membiasakan, tulisannya bukan menyamping tapi kebawah) lalu untuk menemukan kolom komentar saya juga agak kesulitan mom. Mohon berkenan ya mom, maaf kalau ada salah kata. Ini saya lihat dari laptop

    anyway, tema bersyukur memang tak habis untuk dibabat ya mom, betul mom dipandemi ini kalau dilihat dari kacamata positif akan banyak rasa syukur yang tercipta, beda lagi kalau dilihat dengan kacamata negatif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak coba aku utak atik lagi yaa.. Makasih sudah berkunjung 😊smg bermanfaat

      Delete
  6. Lebih aware terhadap kesehatan bener banget. Trus jadi lebih menjaga kebersihan gitu. Dulu kan kita mah selow aja

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Bener banget Mbak. Sebenarnya bahagia itu simple saja asalkan kita rajin bersyukur. Mensyukuri keadaan dan apa pun yang kita miliki.

    ReplyDelete

Post a Comment