header

Tips Manajemen Keuangan Keluarga Anti Bocor

Konten [Tampil]

manajemen keuangan

Berbicara mengenai masalah finansial alias keuangan seolah-olah tidak ada habisnya. Selalu ada saja bahan yang ingin di bahas, mulai dari perencanaan keuangan, arus keluar masuk keuangan, laporan keuangan maupun perilaku yang membuat bocornya pos-pos yang sudah ditetapkan besarannya. Nah moms and teman-teman disini tim mana ya kira-kira? Apakah tim si rapi dengan pencatatan detail setiap keluar masuk uang serta memiliki laporan keuangan, atau tim yang mengalir begitu saja yang penting cukup?

Hmm, menurut beberapa pakar perencana keuangan bahwa sistem pencatatan keuangan yang rapi cenderung membuat seseorang memiliki manajemen keuangan yang baik. Nah, disini aku mau sharing tentang perencanaan keuangan keluarga untuk mencegah kebocoran pos pengeluaran, terutama pos tabungan masa depan.

Kita harus sepakat dahulu bahwa tabungan adalah prioritas utama setelah sedekah yang harus didahulukan sesaat setelah menerima pendapatan, baik gaji bulanan maupun dari penghasilan lainnya. Ada yang sama? Berapa % alokasi tabungan moms dan teman-teman disini setiap bulannya? Tentunya bisa di sesuaikan dengan pendapatan ya, makanya aku lebih cenderung menggunakan persentase. Bisa 10%, 15%, ataupun 20%, semua tergantung dari besaran  pendapatan setelah dilakukan penyesuaian dengan biaya hidup dan tagihan tetap.

Rumus yang biasa aku pakai untuk merencanakan anggaran belanja rumah tangga adalah menggunakan rumus 4-3-2-1 seperti berikut ini :

title

4 ⏩ 40% untuk alokasi biaya kebutuhan rumah tangga misal biaya makan, listrik, air, susu, popok anak, dan lain-lain.

3 ⏩ 30% untuk alokasi biaya cicilan tetap atau kewajiban lain seperti KPR, kartu kredit. 

2 ⏩ 20% untuk tabungan masa depan termasuk tabungan pendidikan anak, tabungan ibadah, dan dana darurat.

1 ⏩ 10% untuk biaya lain-lain, bisa dibagi lagi menjadi 5% untuk entertainment termasuk didalamnya hangout, dine out, dan semisal. Nah yang 5% lagi termasuk sedekah/zakat 2,5% dan 2,5% sisanya bisa dimasukkan dalam pos kebutuhan lain yang tak terduga misalkan ada undangan teman walimah, teman melahirkan, aqiqah dan sebagainya, bisa di ambil dana dari alokasi pos ini.

Keberhasilan rumus 4-3-2-1 diatas tentang perencanaan keuangan keluarga dan pembagian pos alokasi pengeluaran ini bisa berjalan sebagaimana mestinya tergantung dari pribadi masing-masing lagi. Ada yang berhasil menerapkan, namun ada juga yang masih tetap ada kebocoran meski sudah ada anggarannya.

Nah, ini tips untuk mencegah kebocoran pos pengeluaran, terutama pos tabungan masa depan :

✍️ Memiliki pencatatan keuangan keluarga terutama arus keluar masuk uang. 
✍️ Disiplin diri, terutama disiplin dengan budget yang sudah ditetapkan. 
✍️ Tegas terhadap budget. 
Jika budget yang sudah ditetapkan sekian, maka apabila sudah habis maka tidak boleh tutup mata. Harus tegas bahwa pos tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. 
✍️ Komitmen dan konsisten menerapkan rumus 4-3-2-1. 
✍️ Tahu perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. 
Nah kebanyakan dari perilaku hidup boros adalah sulitnya membedakan antara mana kebutuhan mana sekadar keinginan. Tips kecil untuk membedakan, sebelum membeli sesuatu pikirkan sekali lagi apakah barang tersebut benar-benar sedang dibutuhkan, atau masih bisa ditunda. 
✍️ Tidak lapar mata, sebaiknya jangan terlalu sering kongkow atau scrolling marketplace.

Itulah beberapa catatan kecil mengenai tips manajemen keuangan keluarga untuk mencegah kebocoran pos yang sudah ditetapkan, istilah mencegah kondisi "kehabisan bensin" ditengah bulan. Mari buat #resolusi2021 dengan komitmen memiliki arus pendapatan yang sehat. Kita berubah bersama, menyongsong 2021 memiliki keuangan yang lebih baik.

Ada tips lain dalam mencegah kebocoran pos yang sudah ditetapkan? Boleh sharing dikolom komentar ya. 


Salam, 

Mom QueenMQ 


#odopicc #30hbcicc 
#indonesiancontentcreator 
#odopiccday2 #mamincasharing #maminca_keuangan #maminca_resolusi #keuangankeluarga #manajemenkeuangan

Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

20 comments

  1. Setuju dengan tulisan ini. Jika ini diterapkan, insya Allah lebih terkontrol.

    ReplyDelete
  2. Belakangan ini dengan adanya banyak kasus teman dan saudara sakit, jadi suka lepas yang 10% itu karena ada perasaan nggak enak masih bisa nabung sementara ada yang lebih membutuhkan, kalau gini gimana, ya, Mbak?

    ReplyDelete
  3. Lalu 20% yang untuk tabungan itu biasanya kepake pas darurat hikss. Harusnya digembok aja tuh atau gak usa ada atmnya yah kak biar ga bisa diambil haha

    ReplyDelete
  4. biasanya aku nemu teorinya 50, 30 20, yang ini baru aku tahu mbaak, hihi. memang disesuaikan dengan kebutuhan yaa. biaya darurat ini lagi digembor-gemborkan banget yaa sekrang nih, apalagi kata para pakar harus 3 kali lipat dari dana sebulan tsb.

    ReplyDelete
  5. Saya juga tipe org yg suka ngatur keuangan, pokoknya setiap bulan wajib nabung meski cuma sedikit tp memang sesuka hati sih nggak pake rumus gini heee.. Next saya mau coba ah pake rumus

    ReplyDelete
  6. Cocok buat aku nih mbak, yang suka bocor kalo soal keuangan, wkwk..

    Tengqyu :*

    ReplyDelete
  7. Pinginnya mengamalkan rumus ini, mudah-mudahan 2021 ada pemasukan tetap yang bisa untuk mengamalkan tulisan ini, wkkwkwk amin ..

    ReplyDelete
  8. Punya pencatatan keuangan sekaligus disiplin diri menjadi salah satu cara agar pengeluaran tetap terukur ya. Kebetulan saya malas mencatat, alhamdulillah sekarang ada aplikasi untuk pencatatannya.

    ReplyDelete
  9. Menjadi seornag istri memang harus pandai memanagemen keuangan ya, Mbak. Treimakasih tipsnya. Selama ini nggak pernah merinci pengeluaran.

    ReplyDelete
  10. Seringkali managemen keuangan yang baik pada suatu keluarga, akan berdampak kekayaan di masa mendatang, bagus tulisannya :)

    ReplyDelete
  11. Penejelasaanya cukup bermanfaat nih untuk pengelolaan keuangan, duh saya itu biasanya kadang mengelelola keuangannya masih buruk dan harus perlu belajar lagi nih saya.


    Thanks infonya mbak ^^

    ReplyDelete
  12. Penting banget neh manajemen keuangan dalam berkeluarga, agar gak strss masalah keuangan. thanks ya ka sharingnya.

    ReplyDelete
  13. Setuju banget mom merencanakan keuangan itu sangat penting. Hitung-hitung mempermudah hisab kita nanti

    ReplyDelete
  14. setuju banget bund. saya juga sudah menerapkan metode 4-3-2-1 ini sejak ngekost tahun 2019. alhamdulillah financial aman no bocor-bocor hhwwehehe

    ReplyDelete
  15. Memang ya mba, kalau Yang paling utama dari tips pengelolaan keuangan adalah hrs menjaga disiplin diri. Krn apapun kl nggak disiplin nggak akan malsimal ya mbak.

    ReplyDelete
  16. Ini gampang diinget ya mom utk metode 4321, klo aku masih berubah2 kadang, tergantung kebutuhan 😁

    ReplyDelete
  17. ok banget nih pembagiannya. cuma pada kenyataannya kalau aku biaya lain-lain itu justru yang cukup besar. semoga bisa menerapkan pembagian seperti ini juga nantinya.

    ReplyDelete
  18. wah pada pakai presentase yg beda2, tapi wajar sih kan kebutuhan beda2 ya mbak, yg penting anti bocor2 club ya mba sayy hihi

    ReplyDelete
  19. asik dapet tips kece dari Mom, udah aku follow blognya ya MOm polbek okeh.
    Aku juga sedang belajar mengelola dengan baik juga nih. Doakan bisa istikomah hehehe

    ReplyDelete
  20. money plan nya bagus banget, tapi apakah ini cocok bagi pengusaha kecil yang gak punya gaji bulanan? karena margin harian kadang dipakai langsung untuk kebutuhan sehari-hari

    ReplyDelete

Post a Comment