header

Pengalaman Vaksin Covid-19 Ibu Menyusui Jenis AstraZeneca

Konten [Tampil]

"Berikut nama-nama penerima vaksin Astrazeneca tanggal 9 Agustus 2021. Harap hadir tepat waktu..."

Begitu pesan singkat yang mom Queen baca dari forum WAG perumahan. Pesan itu dikirim oleh pemangku jabatan Rukun Tetangga, pak Zulfikar Mario. Hari itu pak Zul, begitu beliau biasa disapa, membagikan daftar nama penerima vaksin dosis pertama Astrazeneca. Dan nama mom Queen termasuk salah satu penerima vaksin asal Inggris ini.

"Alhamdulillah, akhirnya dapat giliran juga" akhirnya mom Queen dapat giliran vaksin Covid-19.

Meski sedang memberi ASI eksklusif pada Uwais, anak ke tiga yang berusia 5 bulan, tidak menghalangi langkah mom Queen untuk mau vaksin. Tujuannya kan, mau sehat mau kuat! Bagaimana ceritanya vaksin Covid-19 ibu menyusui menggunakan vaksin Astrazeneca? Berikut pengalaman mom Queen.

A. Ibu Menyusui, Vaksin atau Tidak?

Simpang siurnya pemberitaan mengenai pemberian vaksin Covid-19 bagi ibu menyusui tak ayal membuat banyak kekhawatiran. Padahal vaksin Covid-19 bagi ibu menyusui sangat dianjurkan. Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan justru ibu menyusui sangat dianjurkan untuk vaksin Covid-19. Antibodi ibu yang diberikan vaksin Covid-19 akan menurun ke anak lewat ASI yang diminum bayi.
Jadi, bagi ibu menyusui sangat penting lho untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19. Agar antibodi bayi juga bisa terbentuk.

  
reomendasi IDAI


Syarat Wajib Sebelum Vaksin Ibu Menyusui


Sebelum mendapatkan vaksinasi Covid-19 Ibu menyusui harus memenuhi syarat-syarat kesehatan berikut ini terpenuhi:

1. Suhu tubuh ibu menyusui di bawah 37,5°C
2. Ibu menyusui tidak demam/batuk dalam kurun waktu 7 hari terakhir.
3. Tidak terkena contact tracing dengan pasien Covid-19 dalam waktu 14 hari terakhir.
4. Tekanan darah ibu menyusui di bawah 180/110 mmHg.
5. Memenuhi syarat skrining riwayat kesehatan.

Di dalam skrining riwayat kesehatan ini ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh tenaga kesehatan (nakes). Seperti adakah penyakit darah tinggi, pembekuan darah, sesak nafas, sedang mengalami pengobatan kanker atau tidak, ada riwayat penyakit jantung dan beberapa pertanyaan serupa.

Jika semuanya berhasil dijawab dengan kalimat 'tidak' sampai akhir. Maka akan diputuskan bahwa vaksin Covid-19 ibu menyusui bisa diberikan. 
Nah pengalaman mom Queen kemarin, ke lima syarat mendapat vaksin Covid-19 ibu menyusui ini semuanya ideal alias terpenuhi.

B. Sharing Pengalaman Vaksin Covid-19 Ibu Menyusui


Moms, sempat ngerasa worry ga sih ketika pandemi begini, mau jalan-jalan tapi kondisi kita belum di vaksin? Kalau 'iya' berarti kita sama. Mom Queen memiliki hasrat ingin sekali mendapat vaksin ibu menyusui. 
  
title


Kalau sudah vaksin, jika qadarullah terinfeksi virus covid-19 juga, maka efeknya tidak begitu signifikan. Jadi, mom Queen berusaha mencari informasi untuk mendapatkan antrian sebagai penerima vaksin Covid-19 ibu menyusui.

Persiapan Panjang


Setelah mencari informasi mengenai vaksin ibu menyusui, membaca rujukan informasi, bolak-balik bertanya pada teman sesama busui dan lainnya. Bertanya seputar apa vaksin yang digunakan, reaksi setelah divaksin, apakah ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau tidak, dan pengaruhnya ke bayi gimana, dan sebagainya. Setelah mendapat informasi yang lengkap, akhirnya mom Queen mantap untuk mendaftar sebagai penerima vaksin Covid-19 dari kelompok ibu menyusui.

Daftar Vaksin


Mom Queen segera mendaftarkan nama sebagai salah satu penerima vaksin. Awal mendaftar, mom Queen ikut dalam antrian penerima vaksin Sinovac, tapi karena jenis vaksin dari China ini mengalami keterlambatan dalam proses pendistribusiannya ke tempat tinggal kami, akhirnya ga jadi.

Setelah ada antrian penerima vaksin Astrazeneca, mom Queen ikut lagi mendaftar dalam kelompok ini. Meski sempat takut akan KIPI dari vaksin jenis AZ ini. Mom Queen tetap percaya diri masuk dalam daftar tunggu vaksin asal Inggris ini. Berapa bulan kemudian, barulah keluar sebagai kelompok penerima vaksin Covid-19.

Proses Vaksinasi


Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB saat tiba di kantor kepolisian sektor kecamatan Sei Beduk, Batam. Mom Queen bersama kakak kandung dan suaminya bergegas ke loket pendaftaran, untuk melakukan daftar ulang.
Panitia Vaksin Covid-19 sudah menyediakan skenario alur vaksinasi. Alur yang kita lalui dalam vaksin Covid-19 ini adalah sebagai berikut:

1. Daftar ulang


Daftar ulang ini untuk memastikan bahwa nama kita termasuk di dalam list penerima vaksin. Syarat daftar ulang adalah dengan menunjukkan KTP. Setelah data di cocokkan, maka kita akan diberikan kartu vaksin manual dan selembar kuesioner skrining riwayat kesehatan. Lembar inilah yang harus diisi oleh peserta vaksinasi. Daftar ulang berlangsung dari pukul 07.00-10.00 pagi. Vaksinasi yang mengambil tempat di polsek Sei Beduk, Batam ini melayani 200 peserta vaksin setiap harinya. Mom Queen yang mengantri jam 07.15 ini mendapat no urut 34 penerima vaksin Astrazeneca.

Kemudian lanjut dengan menunggu antrian sesuai dengan nomor urut yang diberikan pada saat daftar ulang. Untungnya, bagi ibu dengan bayi (ibu menyusui) dan lansia menggunakan lajur khusus. Karena membawa bayi, jadi mom Queen mendapatkan fasilitas ini

Tepat jam 8.00 WIB proses vaksinasi pun dimulai. Nomor antrian di panggil. Ibu Menyusui dan lansia tidak perlu mengikuti no antrian, cukup mengikuti arahan petugas saja. Mom Queen yang tadinya mendapat antrian 34, karena menggunakan lajur khusus, jadi mendapat urutan sekitar 10an saja.

2. Swab Test Antigen


Pertama-tama dilakukan pengecekan tes usap (swab) antigen terlebih dahulu kepada peserta vaksin, jika hasilnya negatif maka lanjut ke bagian skrining kesehatan. Untuk mendapatkan hasil swab test antigen ini cukup menunggu 2-3 menit saja pasca pengambilan sampel. Alhamdulillah mom Queen hasil swab test-nya negatif jadi bisa lanjut ke bagian Skrining kesehatan. 

3. Skrining Kesehatan


Di bagian skrining kesehatan ini, kita ditanya beberapa pertanyaan tentang kesehatan kita. Seperti ada riwayat penyakit jantung atau tidak, ada riwayat pengentalan darah kah? , penyakit kanker dan sebagainya. Hasil skrining kesehatan ini yang menentukan apakah kita akan berlanjut pada pemberian vaksin atau tidak. Oh ya di bagian skrining ini juga kita di cek tensi dan suhu tubuh. Jika suhu tubuh dan tensi tinggi, maka kita dianjurkan untuk menunda vaksin. Selesai ke bagian skrining, lanjut ke penyuntikan vaksin.

4. Penyuntikan Vaksin Covid-19


Beberapa kali nakes yang bertugas mengingatkan untuk tetap rileks saat dilakukan penyuntikan. "rileks saja ya bu, sakit sedikit ya.."mom Queen hanya membalas dengan anggukan, mau balas senyum pasti nakes ga tahu kan, soalnya pakai masker hehe. Bismillahirrahmanirrahim... Cusss!! Alhamdulillah akhirnya mom Queen sudah di vaksin Covid-19 dosis pertama dari Astrazeneca.
  
Vaksinasi Covid-19
Proses Vaksinasi 

5. Input Data (Observasi)


Setelah penyuntikan vaksin Covid-19 apakah sudah selesai prosesnya? Oh belum, sedikit lagi. Kita langsung menuju ke bagian input data (observasi). Bagian inilah yang nantinya akan terhubung dengan pusat data vaksinasi nasional. Jadi jika kita sudah mendapat vaksin, namun tidak dilakukan input data (observasi) maka nama kita tidak akan keluar sebagai penerima vaksin. Artinya apa? Sertifikat vaksin juga ga akan didapat, lha namanya saja tidak termasuk kok. Jadi, pastikan moms, habis vaksin Covid-19 harus mendatangi konter input data ini ya. Jika sudah di input datanya, maka sertifikat vaksin akan keluar seperti ini. 
 
sertifikat Vaksin


C. Pasca Vaksinasi Covid-19 Ibu Menyusui


Proses vaksinasi Covid-19 mom Queen hari itu selesai pukul 10.15 WIB. Setelah vaksin, mom Queen langsung pulang kerumah dan beraktivitas seperti biasa. Tidak ada gelagat yang tak biasa didalam tubuh ini. Uwais tetap menyusu dengan kencang. Selera makan pun seperti biasa. Berarti aman dong? Belum hihi. 

Tepatnya setelah 10 jam pasca vaksin Covid-19 mom Queen merasakan badan meriang, seperti akan demam, persendian ngilu, dan hidung langsung berair, seperti sedang flu. Hmm sepertinya tanda-tanda akan tumbang segera tiba. Menurut nakes yang berjaga, jika kondisi tubuh nanti panas pasca vaksin boleh minum paracetamol untuk meringankan efek vaksinnya.

Karena masih menyusui mom Queen kekeh tidak mau mengkonsumsi obat. Subhanallah, ternyata tengah malamnya, badan sudah menggigil dan demam tinggi 39°C. Kondisi ini bertahan hingga pagi, suara pun sudah berubah jadi serak-serak seksi gitu deh hehe. Hari itu, jadilah mom Queen hanya tiduran di tempat tidur.

Anak-anak gimana? Alhamdulillah punya suami yang siaga penuh, anak-anak diurus suami. Sebelum suami berangkat kerja, anak-anak sudah dimandikan, disiapin makannya, sarapan dan segala yang biasa mom Queen siapkan. Pekerjaan ini sementara di handle sama suami.

Penanganan Pasca Vaksin


Reaksi Tubuh setiap orang akan berbeda-beda terhadap vaksin Covid-19 jenis Astrazeneca ini. Ada saudara mom Queen yang lebih dulu mendapat vaksin jenis yang sama, KIPI-nya hanya meriang dan ngantuk saja. Jadi kondisi satu orang dengan orang lainnya tidak bisa dijadikan tolok ukur. Sekali lagi, ini hanya sharing pengalaman saja.
Lantas apa penanganan pasca vaksin Covid-19 bagi ibu menyusui? Tidak ada! Perlakuan sama saja, yang membedakan hanya ibu menyusui jadi semakin lelah yang bertambah-tambah. Lah, ga vaksin saja sudah lelah dan ngantuk, apalagi pasca vaksin, makin jadi deh! 

Pengaruh Ke Bayi Pasca Vaksinasi Covid-19 Ibu Menyusui


Secara pengalaman, mom Queen tidak melihat adanya pengaruh yang signifikan ke bayi. Uwais menyusu makin kuat, tapi mom Queen yang lemah. Bayinya sama seperti biasa, sepertinya tidak ada perubahan rasa (mungkin) pada ASI. Anjuran nakes yang bertugas juga, mengatakan meski habis vaksin, tetap saja menyusui bayinya. Agar antibodi vaksin Covid-19 juga terbentuk di dalam tubuh sang anak.
  
Pengalaman Vaksin Covid-19 Ibu Menyusui Jenis AstraZeneca


D. Pesan Penting Menangkis Kekhawatiran Ibu Menyusui Untuk Vaksin


Banyak dikalangan teman-teman mom Queen yang masih menunda-nunda untuk vaksin Covid-19 karena membaca rujukan informasi yang kurang akurat. Berikut ini pesan mom Queen bagi ibu menyusui maupun tidak yang masih khawatir untuk vaksin Covid-19, sebaiknya apa yang harus dilakukan?

1. Jangan Percaya Hoax


Beberapa kalangan menganggap bahwa vaksin adalah cara pemerintah untuk mengendalikan rakyatnya. Sempat beredar kabar sebelumnya bahwa, pada cairan vaksin yang disuntikkan terdapat chip yang bisa digunakan untuk mengendalikan kita. Padahal tanpa dibantah ahli pun, kabar ini sudah bisa dibantah oleh nalar logika. Vaksin dan chip adalah dua buah benda yang berbeda masa. Satu berbentuk padat, sedangkan vaksin berbentuk cairan. Jadi hoax tentang adanya pengendalian rakyat lewat chip ini sangat tidak berdasar. 

2. Ubah Mindset tentang Vaksin


Vaksin memang bukan satu-satunya cara kita terbebas dari penyakit. Namun, dengan adanya vaksin adalah salah satu ikhtiar kita menghadapi pandemi. Sudah saatnya kita, bukan hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga pikirkan juga orang lain. Ketika kita mau di vaksin, artinya kita sedang membantu diri kita dan juga pemerintah menghadapi pandemi. Ubah mindset kita tentang vaksin yang menyesatkan.

3. Gali Informasi Lengkap


Gencarnya arus informasi juga menjadikan mudahnya bagi kita mengakses berita. Namun tidak sedikit juga berita yang dibaca tidak berdasarkan pada sumber yang akurat. Moms, informasi mengenai pandemi dan vaksin Covid-19 hanya bersumber pada situs pemerintah saja, seperti dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tentang Coronavirus (Covid-19) information.

4. Stop Paham 'Katanya-katanya'


Satu lagi, hal penting lain yang harus kita lakukan. Kebiasaan kita yang akrab dengan istilah "katanya begini lho..." atau "katanya begitu... Katanya.. Katanya" dan seterusnya. Informasi ini terus berkembang hingga tidak bisa dipertanggung jawabkan. Sebaiknya informasi apapun, apalagi yang berhubungan dengan kesehatan, jangan percaya mitos, tapi gunakan rujukan dari sumber yang bisa dipercaya kebenarannya. Jangan percaya pada "katanya" lagi.

5. Ayo Vaksin, Agar Bumi Kembali Sehat


Nah, sudah tahu kan banyaknya manfaat dari vaksin buat ibu menyusui. Selain membentuk antibodi pada si ibu, bayi yang menyusu pun juga akan terbentuk anti bodinya. Yuk segera vaksin Covid-19 ibu menyusui, agar bumi kita kembali sehat. Amin.


Salam,
Mom Queen
Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

12 comments

  1. Masya Allah keren keren super lengkap ..

    Wah iya tipsnya oke banget.

    Mbk g ada KIPI ya mbk..

    Aku dua hari rasane kelimpungan nih

    Btw pakai test swab juga ohm..aku kmrn gak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh tentu ada donk Kipi nya, 2 hari ya tefarr juga mba wkwk.. Akuvya yang paling takut pas SWAB nya malahan dari pada pas vaksin.

      Delete
    2. Nah aku juga mikir kok aku g pakai di swab ya hehe kayake beda dearah beda kebijakan

      Delete
  2. Kalau saya waktu divaksin dulu nggak ada anti swabnya ...
    Efeknya hanya ngantuk doang

    Informasinya sangat membantu
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama jenis AZ juga pak? Pas awal adik saya juga ga pake swab, tapi pas sy smpai sekarang pakai swab trus.

      Delete
  3. Semangat demi kesehatan, biarkan hoax menggonggong... Kita jalan terus ya gak?

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah dah sehat lagi ya mb. Imun sudah terbentuk dong. Betul nih MB, hindari hoax, perlu tanya pada yang kompeten ya

    ReplyDelete
  5. Tulisannya bikin open minded banget mba.. Aku habis vaksin astra seneca tahap 1 sempet meriang, alhamdulillah tapi cepet redanya..

    ReplyDelete
  6. Setuju sekali, harus dihilangkan percaya dengan katanya, katanya
    Harus cari nyatanya
    Semoga lancar di vaksin berikutnya, ya kak

    ReplyDelete

Post a Comment