header

Pemilu 2024: Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024

Konten [Tampil]

Hi Moms!
Kemarin Mom Queen baru saja mengikuti dialog interaktif melalui saluran YouTube ruang publik KBR. Acara ini disponsori oleh NLR Indonesia. Masih berhubungan dengan tema kusta dan disabilitas, kali ini tema yang diangkat adalah "Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024." 

Seperti kita ketahui bahwa di pemilu 2024 nanti jumlah pemilih pemula terutama generasi Z (lahir 1997-2012) adalah 63,9 juta pemilih atau 31,23%. Sedangkan pemilih milenial (lahir 1981-1996) adalah 42,39 juta pemilih. Jika jumlah ini jika digabungkan maka jumlah pemilih dari dua kelompok ini sebanyak 52%.

Ruang Publik KBR

Sebagai generasi milenial Mom Queen tertarik untuk mengikuti dialog ini karena memang sebentar lagi kita akan mengadakan pesta demokrasi. Inilah yang menjadi pokok pembahasan dialog pada Selasa (28/11) kemarin.

Saya juga menyoroti bagaimana bentuk partisipasi remaja disabilitas dalam pemilu 2024 serta peran panwaslu dalam memfasilitasi remaja disabilitas dalam memberikan suara.

Pada Undang –Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, pasal 13 yang menyatakan bahwa Hak Politik bagi Penyandang Disabilitas. Pasal 75 ayat 1 Pemerintah dan Pemerintahan Daerah wajib Menjamin agar Penyandang Disabilitas dapat berpartisipasi secara efektif dan bermakna dalam kehidupan Politik.

Untuk itu, melalui dialog kali ini Ruang Publik KBR Indonesia dan NLR Indonesia mendatangkan 2 narasumber yang kompeten untuk membahas pentingnya peran serta pemilih pemula dalam pesta demokrasi 2024 nanti, yaitu:

  1. Noviati, S.IP - PPRBM (Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) sekaligus Tim Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah
  2. Kenichi Satria Kaffah - Mahasiswa, Generasi Z, dan Remaja dengan Disabilitas Netra.

Sebelumnya kita akan berkenalan dengan PPRBM sebagai lembaga yang menaungi pembicara pada pagi itu yaitu Ibu Novia.

PPRBM (Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) Solo


Menurut ibu Novia, PPRBM Solo adalah lembaga masyarakat yang sejak tahun 1978 bergerak di bidang pemberdayaan dan advokasi isu penyandang disabilitas, OYPMK, dan kelompok-kelompok rentan yang masih termarjinalkan. Jadi sejak tahun 1978 hingga saat ini PPRBM Solo fokus melakukan pendampingan pada kelompok-kelompok tersebut.

Noviati

Dimana wilayah kerja PPRBM saat ini berada di jawa Tengah. Selain itu, PPRBM juga bersinergi dengan organisasi NLR Indonesia.

Awal mula kami bersinergi dengan NLR Indonesia bermula dari tahun 2012, saat itu kami melakukan pendampingan pada kelompok difabel dan OYPMK dalam pemenuhan kehidupan secara inklusif dalam program RBM di Kabupaten Tegal. Kemudian dilanjutkan kegiatan yang sama di Kabupaten Blora, serta kabupaten Brebes.” ujar Ibu Novia. 

Kemudian sejak tahun 2018 NLR Indonesia tidak hanya memasukkan isu difabel dan OYPMK, tetapi juga turut memasukkan program anak dengan disabilitas kusta melalui program PADI (Prioritaskan Anak Disabilitas Indonesia).

Tujuan Program PADI


Menurut Ibu Novia, Program PADI bertujuan untuk mendorong pemenuhan hak anak disabilitas kusta yang ada di daerah yang belum menjadi prioritas pada program PADI dan program-program pemerintah. Dari sini PPRBM Solo lalu membentuk program Buah Hati.

Pada program Buah Hati anggotanya adalah para orang tua dengan anak disabilitas. Forum ini menjadi wadah pembelajaran, komunikasi, serta koordinasi antar anggota serta dijadikan media pendampingan bagi anak-anak disabilitas. Baik yang sudah bergabung dengan komunitas ini maupun yang belum bergabung dengan komunitas Buah Hati.”

Sasaran kegiatannya di bidang kesehatan, pendidikan, livelihood, social, budaya dan seni. Seperti public speaking, peningkatan skill di bidang minat dan bakat semisal seni, olah raga, hingga peningkatan capacity building bagi para orang tua.

PPRBM Solo Melibatkan Penyandang Disabilitas Sebagai Tim


Nah yang menarik di PPRBM Solo ini juga menerapkan afirmasi yang proporsional bagi penyandang disabilitas dalam lembaganya. Para penyandang disabilitas ini diberikan porsi untuk berperan sebagai tim di PPRBM Solo.

Sejak tahun 2010 hingga sekarang, PPRBM Solo telah merekrut penyandang disabilitas sebagai Tim PPRBM. Mereka menempati berbagai bagian seperti tim program, sekretariat, hingga pendamping tim di lapangan.

Kesempatan yang diberikan oleh PPRBM Solo tentu membuka harapan besar bagi kepada kaum marjinal ini. Salah satu remaja dengan disabilitas yang diundang sebagai narasumber pada pagi itu adalah Kenichi Satria Kaffah.

Kenichi Satria Kaffah, Remaja Disabilitas Turut Andil Menarasikan Ajakan Partisipasi Pada Pemilu 2024


Kenichi Satria Kaffah

Kenichi Satria Kaffah, remaja penyandang disabilitas netra total sejak kelas 7 (kelas 1 SMP). Memang sebelumnya Kenichi, begitu beliau disapa, seorang penyandang low vision kemudian pada kelas 7 mengalami netra total.

Meski dengan keterbatasannya melihat dunia, Kenichi tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Bahkan yang membuat saya dan juga pendengar radio Berita KBR ini tercengang adalah bahwa Kenichi saat ini sedang melanjutkan kuliah di dua kampus berbeda sekaligus.

Sebagai generasi Z, saat ini Kenichi sedang melanjutkan pendidikan di kampus UIN Jakarta dengan jurusan bimbingan penyuluhan Islam serta Universitas terbuka jurusan manajemen ekonomi dan bisnis. Keren ya?!

Moms, ternyata selain beraktivitas sebagai mahasiswa semester 5 di kampus UIN Jakarta, Kenichi juga terlibat dalam program perancangan perundang-undangan terkait dengan disabilitas dan advokasi, baik ke pemerintah maupun ke pihak-pihak swasta.

Mengingat usianya baru 20 tahun di tahun ini maka 2024 adalah pemilu pertama yang diikuti oleh pemilik nama lengkap Kenichi Satria Kaffah.

Saya sangat excited sekali dengan pemilu ini, karena ini merupakan pengalaman pertama bagi saya. Banyak juga penyandang disabilitas yang masih minim pengetahuan tentang pemilu, serta minim partisipasi dalam pesta demokrasi. Diharapkan para penyandang disabilitas ini jangan hanya menjadi objek, tetapi juga bisa terlibat langsung dalam pemilu.”

Kenichi juga menceritakan bahwa beberapa kali terlibat dalam sosialisasi bersama KPU, Bawaslu serta menyuarakan narasi-narasi tentang pentingnya partisipasi penyandang disabilitas dalam pemilu.

Dirinya begitu semangat menyuarakan ajakan partisipasi bagi penyandang disabilitas, karena menurutnya pemilih pemula memiliki jumlah suara yang tinggi pada pemilu nanti.

Menurut data KPU jumlah pemilih pemula pada 2024 nanti sebanyak 63,9 juta pemilih atau 31,23%. Sedangkan masih banyak pemilih pemula yang skeptis bahkan cenderung apatis terhadap pesta demokrasi Indonesia ini. Menurutnya pemilih pemula, utamanya gen Z yang akan menyambut Indonesia emas ini harus bersiap dari saat ini.

Gen Z juga harus bisa menunjukkan bahwa generasi emas Indonesia juga memiliki wawasan tentang environmental, human development, HAM, ekonomi, dan berbagai pengetahuan lainnya. Namun masalahnya, rendahnya minat pemilih disabilitas pada pemilu dikarenakan berbagai hal.

Permasalahan yang Menghambat Keterlibatan Pemilih Disabilitas Pada Pemilu


Memang disadari bahwa keterlibatan penyandang disabilitas pada pemilu belum begitu masif, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi mereka.

Dalam upaya ini, menurut ibu Noviati, yang dilakukan Panwaslu dalam rangka meningkatkan peran serta remaja penyandang disabilitas agar mereka memberikan hak suaranya adalah memastikan semua penyandang disabilitas terdaftar di KPU sebagai daftar pemilih tetap (DPT).

Meskipun pada fakta dilapangan masih ada permasalahan seperti:
  • Penyandang disabilitas yang terdata tidak sesuai dengan disabilitasnya.
  • Kurangnya dukungan keluarga penyandang disabilitas yang tidak mau anggota keluarganya yang disabilitas didata sebagai pemilih
  • Terjadinya miskomunikasi antar Pantarlih ( Panitia pemutakhiran data pemilih) dalam penyesuaian data. Misalnya adanya penyandang disabilitas yang tidak di data sebagai disabilitas, atau keliru menginterpretasikan jenis disabilitas pemilih dan sebagainya.

Akibat permasalahan-permasalah ini sehingga terjadi masalah tidak adanya aksesibilitas TPS bagi penyandang disabilitas. Bayangkan jika di suatu TPS terdapat disabilitas netra tetapi tidak tersedianya TPS yang bisa digunakan oleh para penyandang disabilitas ini. Tentu kelancaran proses pemberian hak suara oleh kelompok ini menjadi terkendala.

Jika Mengalami Kendala di Lapangan Pada Saat Pemungutan Suara


Nah, makanya menurut ibu Novia selaku Bawaslu, perlu adanya peran dan dukungan dari masyarakat untuk terlibat dalam proses pemungutan suara bagi penyandang disabilitas. Apa yang harus dilakukan masyarakat?

Pastikan Lokasi Pencoblosan


Jangan lupa untuk memastikan lokasi pemungutan suara. Untuk memastikan lokasi pemungutan suara, keluarga penyandang disabilitas dan masyarakat bisa mengakses di cek website dptonline.kpu.go.id atau bisa juga bertanya pada petugas TPS yang bertugas di desa atau kelurahan dimana lokasi pencoblosan.

Memberi Masukkan Kepada Panitia Pemilu


KPU sudah jauh-jauh hari sudah mempersiapkan lokasi yang akan digunakan sebagai TPS. Biasanya diadakan persiapan TPS H-1 pemilu. Disana diharapkan partisipasi masyarakat untuk melihat seperti aksesibilitas yang mumpuni terutama bagi penyandang disabilitas apakah layak atau tidak.”

Jika sekiranya kurang bisa di akses bagi penyandang disabilitas, masyarakat bisa memberi masukkan kepada panitia pemilu untuk memberikan aksesibilitas yang layak di TPS. 

Lapor Posko Pengaduan

Sekiranya masukkan tidak digubris, atau dari petugas TPS tidak ada perubahan, masyarakat bisa langsung melapor ke Bawaslu atau ke posko pengaduan yang telah disiapkan.

Salah satu tugas Bawaslu adalah meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu. Untuk itu dari pihak Bawaslu sendiri dalam hal sosialisasi pemilu kepada para remaja ini lebih kepada mengajak masyarakat lebih partisipatif dan melakukan kegiatan pengawasan berbagai pelanggaran yang terjadi.”

Selain melakukan sosialisasi tentang pemilu legislatif maupun pemilu presiden, penyelenggaraan pemilu juga bisa melakukan simulasi pada penyandang disabilitas sebelum melakukan proses pencoblosan. Hal ini diharapkan lebih mudah pada saat pencoblosan.

Pemilih Pemula, Jangan Lupa Gunakan Hak Suara!


Ketika ditanya apa yang menjadi motivasi Kenichi sebagai penyandang disabilitas netra untuk turut berperan aktif menyukseskan pemilu 2024 nanti?

Indonesia itu memiliki masa depan yang cerah. Masa depan yang cerah itu bisa kita dapat ketika kita startingnya dari sekarang, men-develop diri kita dari sekarang, upgrade diri agar kita bisa bersaing dipasar global. Nah masa depan Indonesia itu tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat, harus dimulai dari sekarang, terutama bagi generasi Z. Masa depan Indonesia itu ada ditangan kita. Indonesia itu punya kita.”

Untuk itu dirinya terus berupaya membangkitkan semangat teman-teman penyandang disabilitas dan pemilih 0emula untuk turut berpartisipasi memberikan hak suaranya pada pemilu 2024.

Kenichi juga berharap bahwa isu disabilitas ini bukan hanya menjadi isu yang diangkat hanya semasa pemilu saja. Sebaiknya isu aksesibilitas bagi disabilitas ini juga diimplementasikan dan difokuskan secara terus menerus.

Kita harapkan semoga semakin banyak penyandang disabilitas yang berpartisipasi pada pemilu 2024 nanti. 

Semoga pemilu 2024 menjadi pemilu inklusif yang dirancang untuk setiap warga negara memiliki hak suara yang sama pada pemilu tanpa memandang disabilitas atau tidak untuk memberikan hak suaranya.

Dan semoga juga dengan adanya sinergisitas yang berkesinambungan dari semua pihak, para penyandang disabilitas bisa mendapatkan kemudahan dalam memberikan hak suaranya. Kita doakan ya!

Salam, 
Mom Queen 

Referensi:
https://www.kpu.go.id/
Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

17 comments

  1. Bagus acaranya. Semoga dimudahkan buat realisasi programnya. Dan tidak ada oknum2 yang menyepelekan teman2 disabilitas atas hak suara mereka. Serta benar2 difasilitasi untuk menyalurkan hal suara

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku selalu terharu mbak melihat orang-orang yang peduli dan ikut memperjuangkan hak kaum yang termarjinalkan seperti ini. Alhamdulillah ya pemerintah mendukung, bahkan diakomodasi dalam perannya di pemilu. Teman2 yang mengalami disabilitas pasti sangat senang

      Delete
  2. Bagus acaranya. Semoga dimudahkan buat realisasi nya. Dan tidak ada oknum2 yang menyepelekan hak suara teman2 disabilitas. Serta benar-benar difasilitasi saat menyalurkan hak suaranya

    ReplyDelete
  3. Penting sekali untuk mengedukasi remaja dengan hal yang lebih serius lagi.. agar semakin bijak

    ReplyDelete
  4. Keren kak kenichi. Meski memiliki keterbatasan tp tetap bisa berdaya. Dan bener sekali sih setiap tempat pemilihan harusnya ada kemudahan bagi penyandang disabilitas. Mereka juga berhak memberikan suara mereka. Semoga aja ini menjadi perhatian seterusnya bukan hanya saat pemilu.

    ReplyDelete
  5. Masya Allah, komplit banget Mbak, ulasannya 👍👍
    Edukasi ke seluruh lapisan masyarakat masih harus dilakukan ya, Mbak.

    ReplyDelete
  6. Euphoria untuk mengikuti Pemilu harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, termasuk teman-teman remaja dengan disabilitas. Partisipasi mereka dalam pemilu termasuk yang akan menentukan masa depan bangsa kita

    ReplyDelete
  7. memang seharusnya setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memilih wakilnya dalam pemilu nanti

    ReplyDelete
  8. Sayang banget kalau sampai tidak bisa ikut memilih, karena satu suara sangan berharah, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

    ReplyDelete
  9. Masyaallah...suara remaja sangat berpengaruh terhadap pemilu. Alhamdulillah ajakan seperti ini positif sekali

    ReplyDelete
  10. Semangat, bismilah semoga pemilu kali ini aman dan damai. dan seluruh masyarakat yg memiliki hak suara bisa memilih. Karena mereka yang disabilitas pun punya hak.

    ReplyDelete
  11. Masyaalah Kenichi keren banget, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, kuliah di 2 universitas, semoga tercapai yang dicita-citakan ya
    Semoga penyamdang disabilitas dapat memperoleh hak yang sama untuk memilih di Pemilu 2024

    ReplyDelete
  12. kagum banget sama kak Kenichi sebagai wakil dari remaja dengan disabilitas tapi selalu peduli dengan sekitarnya..Dalam pemilu kali ini pun dia berkenan sebagai informan bagi teman-temannya dan ikut membantu KPU dalam menyukseskan pemilu inklusif ini..hebaat

    ReplyDelete
  13. Semoga pada saat pelaksanaan pemilu nanti lebih aman dan damai. Serta semua hak suara dipergunakan untuk memilih terutama hal suaranya sahabat-sahabat kita yang disabilitas

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah sekarang di Indonesia semakin banyak kesempatan untuk menyetarakan penyandang disabilitas. Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak keikutsertaan penyandang disabilitas dalam berbagai sektor kegiatan.

    ReplyDelete
  15. Kemarin, aku juga menyimak ini mbak. Luar biasa ya para narasumber. Semoga pemilu inklusif bisa tercapai di tahun 2024 nanti saat pilpres

    ReplyDelete
  16. Pentinganya edukasi untuk para anak muda.Dan semoga di pemilu kali ini semua warga bisa memberikan suaranya.

    ReplyDelete

Post a Comment