header

7 Hari Menyapih dari Botol Dot

Konten [Tampil]
Perjalanan menyapih ini (memang) tidak mudah, tak jarang air mata diam-diam tumpah
Saat anak enggan menyentuh susu (sama sekali) Tantrum hingga menangis sejati-jadinya. 
Kuat lah, kuat lah. 
Kau bukan ibu yang kejam, 
Kau hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk anakmu, 
Berdoa lah semoga lingkungan berbalik mendukungmu
Berdoa lah kepada Allah semoga menguatkanmu
Ingatlah, ada Allah yang selalu mendukungmu
DIA yang maha mengetahui yang tersembunyi didalam hati
Kuatlah Ibu, Kau yang terbaik
Aku  dan ibu - ibu yang lain juga mendukungmu
Selamat menyapih dengan penuh cinta
(Batam, Juni 2020 ) 

7 Hari Menyapih dari Botol Dot


Setelah sempat gagal ditengah jalan saat percobaan pertama berapa bulan lalu. Dan pernah berpikir untuk belum ingin mencoba lagi, namun aku kembali semangat kala mengingat sebentar lagi Queensha akan memasuki usia sekolah. Karena tidak ingin dia masih membawa dot atau empeng ke sekolah (Oh tidak!) makanya Aku mulai ada semangat lagi untuk menyapih dari susu dot ke susu gelas. 

Inilah perjalanan Queensha 3 tahun 5 bulan menyapih dari botol dot ke gelas. Perjalanan ini terasa sangat berat bagiku, makanya aku ingin mengabadikannya dalam diary online ini. 

Hari pertama percobaan menyapih ini diwarnai dengan drama yang luar biasa heboh menurut ku, karena memutus kenyamanan yang selama ini bersamanya. Penuh dengan tantrum, sebentar meminta susu dot, kemudian kuberikan pengertian bahwa dia sudah harus belajar minum susu lewat gelas, seperti si A, anak yang cerdas minum susu pakai gelas bla bla bla dan sebagainya. Namun apa yang terjadi? dia menangis sejadi-jadinya,ngotot tetap meminta susu dari dot, hingga berlangsung hampir 30 menit. Duh hati ibu mana yang tidak terenyuh, ingin rasanya kusudahi saja dan menunda lagi. 

"Kan masih ada waktu"
"Kasian dia ga mau minum apa-apa, makan juga sedikit" 
"Kan masih ada setahun lagi dan bla bla bla" 

seribu alasan mulai menggoyahkan imanku. Apalagi setelah menangis Queensha kembali melakukan tindakan yang tidak terduga yaitu menganggu adiknya seperti mencubit adiknya, mendorong, merebut mainan, sehingga membuat adiknya menangis, ya gusti selesai dia yang menangis giliran adiknya yang dibuat menangis. Ingin ku berteriak dan hampir tidak bisa menguasai keadaan namun kucoba istigfar dan taawudz demi menurunkan tempo emosi. Aku tersadar bahwa suasana psikologisnya juga lagi tidak stabil hari itu, dia menjadi gampang marah, dan pergolakan emosi menjadi naik turun. 

Walau berat dan tertatih-tatih akhirnya Queensha mau juga  meminum susu dari gelas. Walaupun hanya 2 kali dari frekuensi minum susu botol 6-7 kali seharian. Durasi buang air kecilnya (BAK) pun sangat minim sekali, biasa setiap jam dia izin minta pipis di toilet, namun hari itu bila tidak kupaksa karena mau tidur siang, dia tidak ada keinginan sama sekali untuk BAK. 

Dimalam haripun tidak jauh berbeda. Frekuensi minum susu nya sangat jauh berkurang. Dari biasa minum susu dot 2-3 botol per 240ml sekali minum menjelang tidur,sekarang hanya 50ml itupun setelah dipaksa. Namun rupanya dia hanya tidak berani minta padaku , tetapi diam-diam minta pada abinya. Jadilah malam itu dia masih minum susu dot 240ml. Bangun tidur kembali minta susu dot namun tidak kuberi, entah karena memang sekedar mengigau atau masih mengantuk kemudian dia tertidur lagi. 

Hari kedua dan ketiga pun tidak jauh berbeda dengan hari pertama. Drama, emosi dan tantrum tetap masih mewarnai hari-hari kami, namun temponya saja yang sudah mulai berkurang. Sesekali dia masih merayu minta susu dot kala melihat adiknya minum susu. Aku tetap tegas menolak dan terus memberikan pengertian padanya. Hari ini total susu yang di minum 2 gelas. Pada malam harinya ternyata diluar sepengetahuanku Queensha kembali minum susu menggunakan dot sebanyak 2 kali sebelum tidur, rupanya hal ini dilakukan kala melihat ku sudah tertidur hmm sungguh cerdik caranya :(. Ketika bangun tidur, dia menangis minta dot lagi, kemudian kubujuk sambil menggendongnya untuk minum susu gelas, walaupun agak alot akhirnya emosinya pun mereda. 

Namun kali ini Aku memakai trik "sister support sister". Jadi biasanya Queensha akan kembali teringat akan dotnya kala melihat sang adik meminum susu lewat dot. Maka akupun mulai mengajarkan adiknya untuk ikutan minum susu lewat gelas (adiknya saat itu berumur 11 bulan 2 hari). Cukup berpengaruh karena (mungkin) ada teman yang sama. 

Alhamdulillah masyaallah dimalam ketiga ini berhasil tidur tanpa dot, dan diapersnya juga kering. Doaku semoga ini berlanjut hingga seterusnya, dan toilet trainingnya beneran bisa dapat stempel lulus. Sekarang baru tidak memakai diapers saat siang hari, BAB dan BAK sudah berhasil di toilet sejak berusia 3 tahun 2 bulan. Namun di malam hari tetap memakai diapers karena masih menyusu lewat dot dengan frekuensi menyusu sebelum tidur 2-3 botol per 240ml sekali minum (ini yang membuat toilet training belum full lulus nya)

Perubahan yang signifikan mulai terlihat dihari keempat  dan kelima ini. Hari  ke 4 dan 5 ini minum susu cuma 1 gelas namun frekuensi minum air putih yang bertambah. Kalau adiknya minum susu dot, maka Queensha akan menasihati :

"adik minum susunya pakai gelas lah, lihat kayak teteh cerdas minum susunya pakai gelas" 
(wah nyari teman sepertinya hehe).

Atau begini dia yang malah menasihati diri sendiri seperti ini :
"Mami, Lihat teteh udah cerdas, minum susunya pakai gelas" 

Kata-kata ini yang selalu kudengungkan kala Queensha mulai meminta susu dot. Pokoknya setiap 10 atau 15 menit sekali, aku sounding bahwa anak cerdas itu minum susunya dari gelas. Supaya dia merekam dalam alam bawah sadarnya. 

Dimalam hari sudah dia sudah bisa tidur tanpa dot. Namun waktu tidurnya menjadi agak lama dari jadwal, biasa tidur jam 9 malam menjadi tidur sekitar jam 10 bahkan jam 11 malam demi mengalihkan perhatian dari susu dot dengan nonton TV.  Namun sekitar jam 12an  dia terjaga dan menangis merintih tanpa sebab sekitar 30 menit. Duh sedihnya mendengar tangisannya, Aku sebisa mungkin menguatkan diriku bahwa yang kulakukan ini bukan kejam, namun merubah caranya saja. Hampir saja rasa lelah dan kantuk membuat pertahanan ini goyah, namun Allah menguatkan. 2 hari lagi ya nak, semoga Allah memudahkan teteh minum susu dari gelas aamiiin. 


Berlanjut dihari ke 6, disiang hari minum susu tidak sampai 1 gelas, hiks sedih juga. Frekuensi minum menjadi sedikit, pipis pun juga cuma sekali sehari. Asupan air cuma dari teh obeng (sebutan es teh manis diBatam. pen) sekitar 200ml sampai malam. Dan saat BAK warna air seni nya kuning pekat, Aku sebenernya agak khawatir dengan kondisi ini. Jangan sampai berhasil menyapih namun kemudian Queensha malah menderita dehidrasi. Aku kemudian terus menawarkan untuk meminum air putih tiap satu jam. Kadang dia mau kadang juga menolak. Ah tidak mengapa yang penting ada asupan cairan walaupun sedikit-sedikit. Namun dibalik sedikitnya dia minum susu, ada hikmah yang luar biasa dari perjuangan ini. Queensha menjadi lebih suka ngemil dan doyan makan nasi. Yang selama ini jarang sekali makan nasi, dan ngemil. Asupan nutrisi utamanya hanya dari eskrim dan susu formula saja. Aku dan suami pun sempat khawatir akan kecukupan gizinya, makanya ini yang semakin menguatkan tekadku untuk merubah cara minum susunya. 

Dimalam hari, seperti biasa tidur sekitar jam 10 dan jam 12 malam terbangun menangis, minta digendong kemudian 5 menit tidur. Dan sudah 3 malam diapers nya tidak 'berisi' alhamdulillah pertanda toilet training hampir berhasil.

Dihari ke7, PR nya sugesti air putih sesering mungkin dan aku juga membuatkan teh obeng, kali ini di tambah jus buahnya dibuat 2x lebih banyak dari biasanya. Hari itu dia sama sekali tidak meminta untuk dibuatkan susu dari dot  sepanjang hari. Dia menghabiskan minum teh obeng dan jus buah yang kusediakan. Makan nasi dan ngemilnya juga makin banyak, wah seperti nya stok cemilan harus lebih banyak dari biasanya hihi. 

Hari ini berlalu dengan selow sekali, tanpa drama, tanpa tantrum seperti hari-hari kebelakang. Menjelang tidur dia sempat memiliki keinginan utk minum susu dot ketika melihat sang adik menyusu. Namun kemudian tidak jadi setelah di ingatkan. Tidur malam pun seperti biasa molor dari jadwal jam10 an. Tetapi ada yang berubah dari cara tidurnya, sekarang menjadi lebih manja dan minta di gendong-gendong sebelum tidur (ya Allah padahal badannya beda tipis sama yang menggendong ) dia minta di peluk selama menjelang tidur. Drama tantrum akibat susu dot tidak terjadi lagi. Alhamdulillah masyaallah. 


Ya Rabb semoga hari ini dan seterusnya bisa berjalan tanpa dot lagi dan masa 7 hari menyapih dari botol susu dot ke gelas akhirnya bisa kunyatakan lulus! . Sekarang sudah hampir satu bulan Queensha tidak minum susu lewat dot lagi. Cek list "skripsi"ku akhirnya selesai juga. 2 skripsi sekaligus. Berhasil menyapih dari dot dan berhasil toilet training alhamdulillah tsuma alhamdulillah. 

____

Nah catatan point penting dalam menyapih dari penggunaan susu dot ke gelas dari aku adalah:

✍️ Luruskan niat
Walau nanti dikata orang atau ada perasaan seperti :

"ga kasian sama anaknya ga minum seharian" 
"ga papa kok minum susu dot, nanti ada masanya dia bosen sendiri ngedotnya" 
"cepet banget sih pengen anak nyusu pake gelas, kan masih kecil" atau semisal
 
Moms harus tetap kuat dan tahan banting. Ingat tujuannya penyapihan ini adalah untuk mengganti media pemberian susu bukan menghentikan konsumsi susunya. Ini penting agar jangan sampai "kalah" ditengah jalan gegara komentar begini. 

✍️ Persiapan mental orang tua (bahasanya harus tega) demi memutus pertemanan antara anak dan dot.

Pernah baca disalah satu artikel parenting bahwa, kalau kebiasaan anak tidur doyan "ngempeng" susu, maka saat menyapihnya akan setengah mati :(
Ini blue print buat aku juga untuk anak kedua, mulai mengurangi "ngempeng" dot apalagi saat tidur . 

Baca juga:

✍️ Satu bahasa,satu suara antara istri dan suami 
✍️ Sugesti yang terus menerus tiada henti pada anak
✍️ Media pemberian susu buat semenarik mungkin. Bisa dengan pemberian dengan gelas karakter yang variatif dan sebagainya. 
✍️ Perhatikan asupan cairan pada anak
✍️ Siapkan plan B apabila anak sama sekali tidak menyentuh susu yang dibuatkan. Misalnya dengan memberikan susu full cream atau susu kotak sesuai minat anak. 


Selamat berjuang bagi para moms yang juga senasib seperjuangan dalam proses penyapihan. Entah menyapih dengan gelas atau menyapih dari ASI. Selamat menyapih dengan penuh sabar dan cinta. Kalian ibu terbaik, ibu hebat. Ibu penuh cinta. 


Salam Sayang, 
Mom Queen 


Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

14 comments

  1. luar biasa ya mba proses penyapihan-penyapihan ini. selalu ada aja ceritanya. aku pun dulu banyak cerita proses penyapihan ini. yang penting kita sabar ya ngejalaninnya.

    ReplyDelete
  2. Masyaallah lengkap sekali sharinya mbaa...makasih banyak ya mbaa..baby saya belum disapih asi nih

    ReplyDelete
  3. Makasi mba' ilmunya, kebetulan anak aq juga ud 3 tahun, tapi masih ngedot 😁

    ReplyDelete
  4. jazaakillahu khairan, sangat bermanfaat ilmunya untuk kelak sudah memiliki anak :)

    ReplyDelete
  5. Wah ternyata menyapih dari dot itu lmyan tricky juga ya mba, hampir sama usahanya sperti weaning with love ya..

    ReplyDelete
  6. Semoga selalu semangat dan sabar ya mba..

    ReplyDelete
  7. Wahh aku yang belum bisa nyapih jempol ni.. anakku hobinya kalau mau tidur ngenyot jempol

    ReplyDelete
  8. MasyaAllah balada emak2 nih.. proses yg harus dijalani, nanti setelah itu mulai toilet training juga. Hehe. Tapi ada yg TT dulu baru Sapih ya.. tergantung kemampuan anak dan konsistensi emaknya hehe. Semangat buibu...

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah akhirnya kak Queensha lulus toilet training dan sapih dari dot..

    ReplyDelete
  10. proses penyapihan memang sungguh luar biasa...

    ReplyDelete
  11. Maasyaa Allah.... Dapat ilmu penyapihan & toilet training. Terima kasih mbak ❤

    ReplyDelete

Post a Comment